8 Perbedaan Islam Syiah dan Sunni dari Cara Ibadah hingga Rukun Iman

8 Perbedaan Islam Syiah dan Sunni dari Cara Ibadah hingga Rukun Iman

Perbedaan Islam Syiah dan Sunni-Doc. Aliran Sesat di Bandung, Syiah Bandung-

Syiah berpandangan bahwa keimanan seseorang tidak sah, meskipun dia tulus beriman kepada Allah dan rasulnya, jika tidak ditopang oleh kepercayaan terhadap keimamahan. Berbeda dengan Sunni yang menganggap khalifah dan Imam sebagai jabatan setara kepala negara yang tidak terkait dengan ajaran tauhid.

3. Mazhab

Perbedaan lain antara Islam Sunni dan Islam Syiah ada pada mazhab yang dianut. Islam Sunni terbagi menjadi empat Fiqih utama, yaitu mazhab Maliki, Hanafi, Syafi'i, dan Hambali. Sementara itu, dalam Islam Syiah, ada tiga mazhab yang dikenal, yaitu Imamiyah, Ismailiyah, dan Zaidiyah.

Penganut Imamiyah, atau Imam Dua Belas, menjadi mayoritas di antara penganut Syiah, dengan keyakinan akan 12 Imam, di mana Imam terakhir adalah Imam Mahdi.

4. Cara Berwudhu

Perbedaan dalam hal fikih ibadah juga terjadi. Misalnya, dalam berwudu, Syiah mengikuti anjuran Surah Al-Maidah ayat 6, sementara Sunni mengikuti sunah dengan mencuci tangan, berkumur-kumur, menghirup air hidung, dan mengusap telinga.

5. Hadis

Hadis yang digunakan juga berbeda antara Sunni dan Syiah, dengan Sunni menggunakan enam hadis utama seperti Al-Bukhari, Muslim Ibnu Majah, Abu Dawud, Al-Tirmidzi, dan Al-Nasa’i. Sementara muslim Syiah hanya menggunakan Hadis yaitu sahih, Hasan, Muwatstsaq, dan Dhaif.

6. Rukun Islam

Perbedaan Islam Sunni dan Syiah selanjutnya adalah persoalan rukun islam. Jika dalam rukun islam sunni adalah syahadat, salat, puasa, dan menunaikan haji. Bagi islam syiah, syahadat tidak lagi dimasukkan dalam rukun islam tapi bukan berarti syiah tidak bersyahadat.

Menurut muslim Syiah syahadat tetap harus diikrarkan Ketika seseorang hendak memeluk Islam, baru setelah itu seorang muslim berkewajiban untuk menunaikan rukun Islam lainnya yaitu salat, zakat, puasa Haji dan wilayah atau mengamini bahwa Imam atau khalifah itu murni ditunjuk oleh Allah SWT bukan Berdasarkan kesepakatan.

7. Rukun Iman

Sama halnya dengan rukun iman, muslim Syiah menyebut iman kepada Allah, Imamah, nubuwah, iman kepada hari akhir, iman kepada keadilan Allah. Syiah tidak menyebut butir-butir kepercayaan kepada malaikat kitab-kitab dan para rasul yang merupakan keyakinan muslim Sunni.

BACA JUGA:Bukan di Jazirah Arab, 2 Negara Ini Seluruh Penduduknya Beragama Islam

Syiah tidak menyebutkannya secara eksplisit tapi Syiah menyebutnya dengan nubuat yang berarti meyakini keberadaan para nabi sebagai pembawa berita dari Tuhan kepada umat manusia. Termasuk nabi, Rasul dan Malaikat sama dengan qada dan qadar yang tidak disebutkan secara eksplisit tapi bukan berarti Syiah tidak mempercayainya.

8. Konsep Kepemimpinan

Syiah berpandangan kalau rukun iman dan rukun Islam yang dikenal luas adalah rumusan yang disusun oleh para ulama aliran Asyiariah yaitu aliran yang jadi cikal bakal mazab Ahlussunah Wal Jamaah. Jadi kalau kita bicara perbedaan-perbedaan mendasar dari Islam Sunni dan Syiah adalah masalah kepemimpinan dalam artian Rukun Iman.

Mazhab sunni tidak ada ketentuan untuk mengimani para khalifah juga tidak ada keharusan mengikuti sahabat dan istri Nabi.

Dalam hadis memang disebutkan agar mengikuti sunah Rasulullah dan khulafah Rasyidin tetapi tidak masuk dalam rukun iman. Karena itu Kepemimpinan negara dan politik tidak masuk dari rukun iman.

Kaum Sunni meyakini dalam urusan kepemimpinan dan kenegaraan bisa ditentukan atas dasar konsensus yang dilakukan ulama maupun umat Islam, berbeda dengan Syiah yang menganggap konsep Imamah sebagai sesuatu yang sangat penting dan ilahiah.

Sumber: