Ketua KPPS di Ujungberung, Kota Bandung Meninggal Dunia Usai Menjalankan Tugas
Almarhum Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 18 Jajang Safaat saat akan dikembumikan di pemakaman umum di Kelurahan Pasirwangi, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Sabtu (17/2)--ANTARA/Rubby Jovan
RADAR JABAR - Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 18 Kelurahan Pasirwangi, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, dikabarkan telah meninggal dunia. Diduga ketua KPPS tersebut meninggal akibat kelelahan setelah menjalankan tugasnya.
“Kami ikut berduka cita yang setinggi-tingginya karena ikhtiar sudah kita kita lalukan tapi takdir mengatakan seperti itu. Sebenarnya almarhum Pak Jajang Safaat ini ketika pemeriksaan awal dulu kondisinya bagus,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian, di Bandung, Sabtu (17/2).
Anhar mengungkapkan bahwa Jajang Safaat meninggal dunia pada Jumat (16/2) setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Al-Islam Bandung. Menurutnya, almarhum meninggal akibat kelelahan yang luar biasa saat melaksanakan tugas sebagai penyelenggara pemilihan umum.
BACA JUGA:Kunjungi RSUD Al Ihsan, Menkes Budi Gunadi Apresiasi Layanan Bedah Jantungnya
“Penyebabnya terutama itu kelelahan yang sangat luar biasa jadi ketika dibawa ke rumah sakit pun sebenarnya kondisinya sudah kurang bagus,” ujar Anhar.
Ia menambahkan bahwa sebelum pelaksanaan pemungutan suara, Jajang sudah mengeluhkan kondisi kesehatannya kepada keluarganya. Kondisinya terus memburuk hingga akhirnya meninggal dunia.
“Almarhum begadang dari tanggal (14/2) sampai (15/2), kemudian subuh itu tetap harus ke kelurahan karena ada berkas yang harus tanda tangan, tentu saja kondisi badannya jadi tambah memburuk,” tambahnya.
Mengenai kejadian ini, Anhar telah menginstruksikan kepada kepala puskesmas di Kota Bandung untuk memastikan kesehatan petugas KPPS setelah pemungutan suara.
Anhar juga meminta kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk meninjau ulang sistem jam kerja bagi petugas KPPS dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan berlangsung pada November 2024, agar tidak terjadi kasus serupa di masa yang akan datang.
“Tapi kami dari sisi kesehatan melihat kalau sistemnya masih seperti ini berat. Se-sehat apapun orang gitu ya kalau harus bergadang apalagi dengan tekanan. Kalau caranya tetap seperti ini akan banyak yang sakit, saya pikir masuk akal ya,” ujar Anhar.
Ia berharap bahwa seluruh petugas KPPS pada pelaksanaan pilkada nanti dapat menjaga kesehatannya dengan sarapan terlebih dahulu sebelum menjalankan tugasnya.
Sumber: antara