Mengenal Ciri-Ciri Guilt Trip dan Cara Menghadapinya

Mengenal Ciri-Ciri Guilt Trip dan Cara Menghadapinya

Ciri-Ciri Guilt Trip dan Cara Menghadapinya-Edited/RJ/Pixabay-

Contoh dari tindakan pasif-agresif seperti isolasi atau perlakuan diam (silent treatment), mengindikasikan masalah tanpa memberi tahu apa masalahnya, dan menampilkan bahasa tubuh yang tidak menyenangkan.

BACA JUGA:Inilah 5 Dampak Emosional dan Psikologis Saat Dibohongi oleh Kekasih

Dari contoh sebelumnya, misalnya, setelah Anda memberitahu bahwa Anda tidak bisa datang ke acara ulang tahun teman, pada hari berikutnya, saat mencoba menghubungi teman Anda, Anda malah diabaikan atau saat bertemu diabaikan juga, dengan menunjukkan bahasa tubuh yang tidak menyenangkan.

3. Mengungkit Kejadian Lama

Mengingatkan pada kejadian lama ketika Anda dibantu oleh mereka, misalnya dengan mengatakan, "Padahal aku sering membantumu, kok sekarang aku minta bantuan sedikit saja tidak mau?" atau kalimat lain yang serupa yang membuat kita merasa bersalah.

Bagi yang pernah atau sering mengalami tindakan guilt trip seperti ini, mungkin merasa dampaknya tidak menyenangkan. Meskipun kita tidak merasa melakukan kesalahan, namun orang lain seolah menyalahkan kita.

Bagaimana Cara Menghadapi Guilt Trip?

Nah, mungkin Anda bisa mulai dengan mengambil langkah mundur. Seringkali menjadi pihak yang melakukan guilt trip membuat Anda merasa emosional dan bersalah, terutama ketika Anda sedang dalam keadaan emosional dan merasa bersalah.

Jika memungkinkan, hindari mengambil keputusan atau memberikan respons dalam keadaan seperti itu karena rasa bersalah adalah emosi negatif yang cukup kuat. Ketika merasa bersalah, kita mungkin merasa perlu melakukan apa pun yang diminta sebagai hukuman atau penebus dosa, padahal belum tentu Anda benar-benar salah.

1. Kelola Terlebih Dahulu Emosi Anda

Usahakan untuk mengurangi respons agresif atau melakukan guilt trip balik karena mungkin Anda juga melakukan kesalahan. Tenangkan diri Anda terlebih dahulu, tanyakan pada diri sendiri mengapa Anda merasa bersalah, dan evaluasi apakah Anda benar-benar salah dalam hal itu.

BACA JUGA:5 Dampak Psikologis dan Emosional Akibat Perselingkuhan dalam Hubungan Cinta

Jika setelah dievaluasi ternyata Anda benar-benar melakukan kesalahan, minta maaf dan komunikasikan bagaimana agar hal tersebut tidak terjadi lagi.

Namun, jika setelah dipikir-pikir rasa bersalah Anda tidak masuk akal atau Anda merasa tidak melakukan kesalahan, Anda berhak untuk berkomunikasi mengapa teman atau pasangan Anda melakukan guilt trip kepada Anda. Cobalah menjelaskan pendapat Anda dengan terbuka dan asertif jika faktanya Anda tidak melakukan kesalahan.

2. Pahami Sudut Pandang Kedua Belah Pihak

Perlu dipahami bahwa ada kemungkinan seseorang melakukan guilt trip karena tidak bisa menyampaikan keinginannya secara asertif. Coba bertanya balik mengapa orang tersebut kesal dan apa harapannya, serta berusaha lebih tanggap dengan rasa empati dan minta maaf. Namun, ingatlah bahwa Anda berhak memiliki pilihan untuk melanjutkan hubungan seperti apa.

3. Hubungi Orang Terpercaya

Jika dengan cara-cara sebelumnya tidak berhasil atau Anda merasa sikap orang tersebut sudah berlebihan dan membuat Anda tidak nyaman, Anda selalu memiliki pilihan untuk keluar dari hubungan tersebut.

Tetap memaksakan hubungan tersebut bisa mengakibatkan guilt trip menjadi hal yang normal dalam hidup Anda dan semakin terjebak dalam hubungan yang tidak sehat.

Sumber: