Imbas Gempa Sumedang, Terowongan Tol Cisumdawu dan RSUD Mengalami Keretakan

Imbas Gempa Sumedang, Terowongan Tol Cisumdawu dan RSUD Mengalami Keretakan

Imbas Gempa Sumedang, Terowongan Tol Cisumdawu dan RSUD Mengalami Keretakan-Ilustrasi Keretakan Dinding. Imbas Gempa Sumedang, Terowongan Tol Cisumdawu dan RSUD Mengalami Keretakan-Pixabay

Berdasarkan hasil rekaman data BMKG, gempa bumi pertama (4.1 magnitudo) berpusat di 6.48 LS dan 107.93 BT pada kedalaman 10 kilometer. Gempa kedua (3.4 magnitudo) berada di titik 6.84 LS dan 107.34 BT pada kedalaman 6 kilometer.

 

BACA JUGA:Poltekesos Berikan Pelatihan Kewirausahaan Mi kepada Warga di Lima Kabupaten dan Kota di Jawa Barat

 

Lalu yang ketiga (4.8 magnitudo) atau main shock berdekatan dengan pusat gempa bumi sebelumnya yaitu pada 6.85 LS dan 107.94 BT dengan kedalaman 5 kilometer.

 

Hasil analisa Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) mengungkap peristiwa ini diprediksi akibat aktivitas sesar aktif Cileunyi - Tanjungsari. Ini disimpulkan berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi serta kedalaman dari data BMKG.

 

Sesar Cileunyi - Tanjungsari adalah sesar mendatar mengiri, demikian berdasarkan data Badan Geologi. Sebarannya mulai dari selatan Desa Tanjungsari menerus menuju timur laut hingga lembah Sungai Cipeles, dan nilai laju geser dengan kisaran antara 0,19 - 0,48 mm/tahun.

Sumber: