Utang Luar Negeri Indonesia Oktober 2023 Turun Menjadi 392,2 Miliar Dolar AS

Utang Luar Negeri Indonesia Oktober 2023 Turun Menjadi 392,2 Miliar Dolar AS

Ilustrasi--Freepik

RADAR JABAR - Utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Oktober 2023 mencatatkan angka sebesar 392,2 miliar dolar AS, mengalami penurunan dibandingkan dengan ULN pada bulan September 2023 yang mencapai 394,4 miliar dolar AS.

"Penurunan posisi ULN ini terutama bersumber dari ULN sektor publik. Dengan perkembangan tersebut, ULN Indonesia secara tahunan tumbuh 0,6 persen secara year on year (yoy)," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, di Jakarta pada Jumat.

Meskipun demikian, ULN Indonesia pada Oktober 2023 tetap dalam kendali, tercermin dari penurunan rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) menjadi 28,7 persen dari 28,9 persen pada bulan sebelumnya. Terlebih, ULN tersebut didominasi oleh ULN jangka panjang yang menyumbang sekitar 86,8 persen dari total ULN.

BACA JUGA:Dolar Melemah Sejalan Dengan Kebijakan Moneter Longgar Bank Sentral AS

"Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya," tambah Erwin.

Dalam menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia (BI) dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam memantau perkembangan ULN. Upaya ini didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan ULN.

"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian,"  ungkapnya.

Menurut Erwin, posisi ULN pemerintah pada Oktober 2023 mencapai 185,1 miliar dolar AS, mengalami penurunan dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar 188,3 miliar dolar AS. Dalam basis tahunan, ULN pemerintah tumbuh sebesar tiga persen (yoy), melambat dari pertumbuhan bulan lalu sebesar 3,3 persen (yoy).

BACA JUGA:Menkominfo Minta Agar Jangan Terlalu Banyak Barang Impor di E-commerce TikTok Shop

Penurunan posisi ULN pemerintah terutama dipengaruhi oleh perpindahan penempatan dana investor nonresiden pada pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen lain, seiring dengan meningkatnya volatilitas di pasar keuangan global.

Tak hanya itu, pemerintah tetap berkomitmen menjaga kredibilitas dengan memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang tepat waktu. Pemerintah juga terus mengelola ULN dengan hati-hati, efisien, dan akuntabel.

Penggunaan ULN pada Oktober 2023 tetap difokuskan untuk mendukung belanja prioritas pemerintah dan perlindungan masyarakat. Hal ini bertujuan untuk menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia agar tetap solid di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.

Dukungan tersebut mencakup sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (23,8 persen dari total ULN pemerintah), administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (18,4 persen), jasa pendidikan (16,7 persen), konstruksi (14,2 persen), serta jasa keuangan dan asuransi (10 persen).

Posisi ULN pemerintah dianggap relatif aman dan terkendali karena hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang, mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah.

Sumber: antara