10 Tanda-tanda Kamu Butuh Konsul Ke Psikolog

10 Tanda-tanda Kamu Butuh Konsul Ke Psikolog

10 Tanda - tanda Kamu Butuh Konsul Ke Psikolog--Sumber gambar: freepik.com

4. Pikiran Obsesif atau Kekhawatiran yang Berlebihan

Jika seseorang mulai mengalami pikiran obsesif atau kekhawatiran yang berlebihan, terutama yang terkait dengan kejadian atau situasi tertentu, ini bisa menjadi tanda kecemasan atau gangguan obsesif-kompulsif.

Kekhawatiran yang terus-menerus dan tidak dapat dikendalikan dapat memengaruhi kualitas hidup sehari-hari dan memerlukan intervensi profesional.

5. Penurunan Kinerja di Sekolah atau Tempat Kerja

Perubahan dalam kinerja akademis atau profesional juga dapat mencerminkan adanya masalah kesehatan mental.

Jika seseorang yang biasanya cemerlang mulai mengalami penurunan kinerja tanpa alasan yang jelas, ini bisa menjadi tanda bahwa ada faktor-faktor psikologis yang mempengaruhinya. Kecemasan, depresi, atau masalah kesehatan mental lainnya dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi dan berkinerja dengan baik.

6. Peningkatan Penggunaan Zat

Peningkatan penggunaan zat seperti alkohol atau obat-obatan dapat menjadi cara seseorang mencoba mengatasi masalah kesehatan mental mereka.

Penggunaan zat untuk mengatasi stres atau mengurangi kecemasan bisa menjadi tanda bahwa seseorang memerlukan dukungan profesional untuk mengelola masalah tersebut secara lebih efektif.

7. Perubahan dalam Perilaku Fisik atau Kesehatan Tubuh

Tanda-tanda fisik seperti sakit kepala, nyeri tubuh yang tidak dapat dijelaskan secara medis, atau penurunan energi secara keseluruhan dapat menjadi manifestasi fisik dari masalah kesehatan mental.

Kesehatan mental dan fisik seringkali saling terkait, dan perubahan dalam satu aspek dapat memengaruhi yang lain.

8. Pemikiran atau Perilaku yang Berpotensi Merugikan Diri Sendiri atau Orang Lain

Jika seseorang mulai mengekspresikan pemikiran atau perilaku yang berpotensi merugikan diri sendiri atau orang lain, ini adalah tanda serius bahwa bantuan profesional segera diperlukan.

Ini termasuk pemikiran atau percobaan bunuh diri, perilaku merusak diri sendiri, atau ancaman terhadap keselamatan orang lain.

Sumber: