Silat Sebagai Bela Diri Paling Mematikan di Dunia dan Dilarang MMA

Silat Sebagai Bela Diri Paling Mematikan di Dunia dan Dilarang MMA

Silat Sebagai Bela Diri Paling Mematikan di Dunia-Pixabay/Agustriyanto-

Silat tidak dirancang untuk pertarungan khusus atau turnamen dengan banyak aturan, dan itulah mengapa sulit untuk diterima dalam kompetisi seperti MMA, karena tekniknya sangat berbahaya dan terbatas.

Sebagai sebuah bela diri yang diciptakan untuk bertahan hidup, teknik-teknik dalam silat tidak hanya mencakup pertarungan tangan kosong, tetapi juga penggunaan berbagai senjata seperti keris, golok, kerambit, belati, badik, dan lainnya.

Semua teknik penggunaan senjata dalam silat sangat efektif untuk melumpuhkan lawan dengan cepat, tanpa banyak gerakan dan jurus yang tidak perlu.

Dalam turnamen saat ini, yang sering kita lihat adalah pencak silat, yang lebih menekankan tarian seremonial dan keindahan seni daripada pertarungan sebenarnya. Pertarungan dalam pencak silat terikat oleh banyak aturan, sehingga banyak yang menganggapnya kurang efektif dan tidak cocok untuk pertarungan jalanan.

Namun, sebenarnya teknik-teknik dalam silat yang mematikan sangat efektif dalam situasi pertarungan di jalanan. Oleh karena itu, tidak jarang kita mendengar berita tentang seorang pesilat yang berhasil melumpuhkan perampok atau bahkan membunuh dua begal bersenjata hanya dengan menggunakan tangan kosong.

Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa berbagai jurnal dunia menyatakan silat sebagai salah satu beladiri paling efektif dalam pertarungan nyata. Reputasi silat sebenarnya sangat populer, meskipun bukan untuk kompetisi, melainkan untuk pertarungan hidup-mati tanpa aturan dan tanpa kehadiran wasit.

Menjadi Bela Diri Paling Mematikan

Di dunia bela diri, silat memiliki reputasi sebagai seni bela diri yang efektif dan mematikan. Ini disebabkan oleh fokusnya pada teknik-teknik serangan dan pertahanan yang dapat menyebabkan cedera serius bahkan kematian.

Teknik-teknik silat seringkali melibatkan pukulan, tendangan, jepitan, dan lemparan yang dapat mengakibatkan cedera pada tulang, otot, sendi, dan organ dalam.

Oleh karena itu, secara tidak langsung, teknik-teknik silat dilarang dalam pertandingan MMA. Dengan kata lain, silat tidak diizinkan dalam MMA karena peraturan yang berlaku.

Inilah alasan mengapa sangat jarang melihat pesilat yang belajar silat terlibat dalam pertandingan MMA, karena banyak teknik silat yang tidak dapat digunakan dalam konteks tersebut. Selain silat, ada beberapa beladiri lain yang juga memiliki teknik-teknik yang dilarang dalam MMA, seperti Krav Maga, Systema, dan lainnya.

BACA JUGA:Kalahkan Thailand, Atlet Pencak Silat asal Garut Raih 3 Medali Emas Pada SEA Games Kamboja

Meskipun teknik-teknik silat memiliki potensi bahaya yang tinggi, penting untuk diingat bahwa seni bela diri, termasuk silat, seharusnya diajarkan dan digunakan dengan etika dan tanggung jawab.

Penerapan teknik-teknik ini harus dilakukan dengan pemahaman mendalam tentang dampaknya dan hanya digunakan dalam situasi pertahanan diri yang benar-benar kritis.

Selain itu, menghormati kode etik dan nilai-nilai seni bela diri juga merupakan bagian penting dari latihan silat yang sehat. Ini bukan tentang menjadi pahlawan atau terlibat dalam konflik, terutama tawuran antara anggota perguruan silat, yang saat ini sayangnya sering terjadi.

Sumber: mma story