Mengapa Street Food di India Jorok? Ini 5 Penyebab India Kurang Memperhatikan Kebersihan Makanan
Penyebab Makanan Street Food di India Jorok-Ist-
Jarang ada keluhan dari konsumen street food terkait dampak keseharan setelah memakan makanan tersebut. Meskipun ada keluhan, hal itu jarang tersampaikan.
Upaya pemerintah India untuk lebih memperhatikan sektor street food ada, tetapi regulasi yang diterapkan terkadang dianggap tidak cukup komprehensif.
Pemerintah tidak selalu melibatkan pedagang dalam pembuatan kebijakan. Sanksi pun jarang diberlakukan dengan tegas karena kompleksitas industri street food.
5. Kurangnya Kesadaran Masyarakat Setempat
Baik konsumen, maupun pedagang street food di India kurang menerapkan pentingnya menjaga kebersihan pada makanan.
Akibatnya, hal ini malah mengakar dan mendarah daging di sebagian besar wilayah di India. Bahkan hal ini kerap menjadi cemoohan bagi negara lain yang mengaku lebih bisa menjaga kebersihan.
Sejarah Singkat Kuliner India
Makanan jalanan atau street food di India memiliki sejarah panjang, eksistensinya dapat dilacak sejak zaman kekaisaran Mughal hingga Kerajaan Inggris. Menurut Rana Safvi, seorang sejarawan yang sering mengulik soal kuliner dan kota-kota di India, dia menambahkan bahwa setiap kuliner jalanan di India menyimpan cerita masing-masing.
Sebagai contoh, Pav Bhaji pada awalnya adalah sajian untuk pekerja pabrik di Mumbai pada pertengahan abad ke-19, atau jalebi yang masuk ke India melalui pedagang Persia pada abad pertengahan.
Namun, tidak kalah menarik adalah batata vada, yang terbuat dari kentang yang digoreng dan diberi bumbu dari cabe hijau atau merah, serta dilengkapi dengan roti gulung hangat.
Dalam beberapa tahun terakhir, camilan ini bahkan menjadi alat politik bagi kelompok Hindu di Mumbai, Shiv Sena, yang mencoba memonopoli batata vada di Mumbai untuk menarik massa.
Terlepas dari sejarah yang melekat, satu hal yang pasti, street food di India telah menjadi jantung kehidupan masyarakat kontemporer di sana.
Ini adalah pilihan utama bagi kelas pekerja hingga pelajar yang ingin makan enak dengan budget terbatas. Sebuah survei bahkan menyatakan bahwa 80% warga India dari semua kelompok usia lebih memilih makanan jalanan daripada restoran.
Di sisi lain, street food juga merupakan bagian signifikan dari sektor ekonomi informal India. Namun, masalah mendampingi keberadaan mereka.
Makanan jalanan memang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan di setiap negara, termasuk di Indonesia. Ini memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Namun, penting untuk diingat bahwa masalah kebersihan tidak boleh dicontohkan.
Sumber: