Bagaimana Cara Memilih Pasangan yang Tepat? Pahami Dulu Arti Cinta Secara Bijaksana
Cara memilih pasangan yang tepat sesuai logika psikologis manusia-Ilustrasi/Pixabay-
Dengan begitu, kita dapat lebih baik memahami apa yang sebenarnya kita cari dalam hubungan dewasa kita dan bagaimana mencapai kebahagiaan yang sejati.
Arti Cinta pada Fase Pertama
Cinta yang banyak dari kita rasakan di awal sering kali dicampur dengan cinta yang memiliki dinamika yang destruktif. Ini mungkin karena perasaan ingin membantu seseorang yang tampak tidak terkendali, atau karena kita merasa terputus dari kehangatan orang tua, takut akan kemarahan mereka, atau kesulitan untuk mengkomunikasikan keinginan kita yang lebih kompleks.
Masuk akal jika kita menemukan diri kita menolak beberapa calon pasangan bukan karena mereka tidak cocok untuk kita, tetapi karena mereka terlalu sempurna. Dalam situasi seperti ini, orang yang dewasa, stabil, pengertian, dan dapat diandalkan mungkin tidak menggugah hati kita, karena kebenaran yang mereka wakili terasa asing dan sulit diterima.
Cara Memilih Pasangan yang Tepat
Untuk cara memilih pasangan dengan bijaksana, penting bagi kita untuk menggali bagaimana kompulsi tertentu terhadap penderitaan bisa memengaruhi perasaan tarik-menarik kita.
Cara baik untuk memulainya adalah dengan bertanya kepada diri sendiri, mungkin dengan bantuan selembar kertas besar, pena, dan waktu luang di siang hari, tentang jenis orang yang pernah kita sukai, atau pernah kita benci, yang pernah menolak kita dan jenis orang yang membuat kita bergairah.
BACA JUGA:10 Obrolan Penting yang Harus Didiskusikan dengan Pasangan Sebelum Menikah, Semua Wajib Tahu!
Ini adalah langkah awal untuk mengevaluasi kualitas orang yang pertama kali kita cintai saat masih anak-anak, dan untuk merenung sejauh mana dorongan-dorongan kita sejalan dengan hal-hal yang bisa membuat kita bahagia.
Mungkin kita akan menyadari bahwa kita terkadang tertarik pada seseorang yang dingin dan sadis, daripada mereka yang dianggap "baik." Ini adalah saat yang baik untuk berhenti dan merenung.
Reaksi-reaksi yang kita alami adalah hasil dari warisan masa lalu, yang mencerminkan asumsi-asumsi tersembunyi tentang bagaimana cinta seharusnya terasa bagi kita.
Dalam proses ini, kita mungkin mulai melihat bahwa pandangan kita tentang apa yang kita cari dalam orang lain mungkin tidak selalu menjadi panduan yang tepat untuk mencapai kebahagiaan pribadi kita.
BACA JUGA:5 Tips Memulai Deep Talk Bersama Pasangan, Pilih Tempat yang Nyaman!
Ketika kita memeriksa sejarah emosional kita, kita menyadari bahwa kita tidak dapat langsung tertarik kepada siapa saja tanpa ada alasan tertentu. Kita terbatas pada tipe-tipe tertentu yang kita miliki karena pengalaman-pengalaman yang telah terjadi di masa lalu kita.
Meskipun kita tidak selalu dapat mengubah pola-pola ini secara drastis, penting untuk menyadari bahwa kita terbelenggu olehnya. Menyadari keterbelengguan ini bisa sangat bermanfaat karena membantu kita menjadi lebih berhati-hati terhadap diri kita sendiri.
Misalnya, ketika kita merasa yakin bahwa kita telah menemukan "si dia" hanya setelah beberapa menit berbicara di kafe, atau ketika kita merasa bahwa seseorang terlalu biasa dan membosankan meskipun secara obyektif memiliki banyak kualitas lain yang baik.
Pada akhirnya, kita harus memberi diri kita kesempatan untuk mencintai orang lain yang mungkin tidak cocok dengan tipe awal kita.
Sumber: