Mahasiswa ITB Meninggal Dunia Saat Melakukan Uji Coba Pesawat Tanpa Awak, Ini Penyebabnya!

Mahasiswa ITB Meninggal Dunia Saat Melakukan Uji Coba Pesawat Tanpa Awak, Ini Penyebabnya!

Muhammad Rasyid Ghifari Meninggal Dunia Saat melakukan uji coba pesawat tanpa awak-Mahasiswa ITB meninggal dunia-Sumber: Twitter @itbofficial

Radar Jabar - Muhammad Rasyid Ghifary seorang mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang meninggal akibat kecelakaan saat uji coba pesawat nirawak atau drone di Pangkalan TNI Angkatan Udara Lanud Sulaiman.

Pihak Institut Teknologi Bandung (ITB) melakukan investigasi mengenai kecelakaan ini, Naomi Haswanto selaku Kepala Biro Humas ITB mengatakan bahwa investigasi ini dilakukan oleh tim dosen pembimbing dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Aksantara yang merupakan UKM yang bergerak dibidang robotika terbang dan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD).

Peristiwa ini terjadi pada hari selasa (6/6/2023). Saat itu, Rasyid bersama rekannya yang merupakan bagian dari UKM Aksantara sedang melakukan uji terbang pesawat tanpa awak.

Dekan  Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Prof. Dr. Tatacipta Dirgantara mengatakan bahwa UKM Aksantara ITB tengah mempersiapkan pesawat tanpa awak untuk mengikuti ajang perlombaan KRT (Kontes Robot Terbang).

Saat itu, Rasyid dan rekan-rekannya menarik pelontar yang dipasang di tanah, namun pelontar yang dipasang itu ikut terpental dan mengenai bagian belakang leher Rasyid yang merupakan bagian fatal.

Kondisi Lanud Sulaiman sedang hujan kemudian membuat tanah di sekitar lokasi menjadi lembek. Kondisi tanah lembek itu yang mengakibatkan pasak dari alat pelontar pesawat tanpa awak itu tercabut dan mengenai Rasyid.

"Biasanya pelontarnya ditancapkan ke tanah, pasaknya ke tanah. Karet ditarik saat pesawat dicantolkan dan diterbangkan. Waktu sedang ditarik, pasaknya tercabut karena tanahnya lembek bekas hujan" Kata Tata.

Tatacipta mengatakan juga bahwa pada hari selasa kondisi cuaca di Lanud Sulaiman sedang hujan, saat sudah reda Rasyid dan Rekannya melakukan uji coba, karena kondisi tanah lembek pasak yang menancap di tanah pun mental dan mengenai Rasyid.

"Ketika pelontar itu ditarik, pasaknya tercabut dari tanah, karetnya kena orang. Mengenai dua orang, yang satu nggak kenapa-kenapa, hanya kena tangan. Satu lagi (Rasyid) kena area yang fatal," Ujarnya.

Rasyid sempat dilarikan ke Rumah Sakit sekitar Lanud Sulaiman, Namun sayangnya nyawa Rasyid tidak tertolong dan meninggal dunia.

"Jenazah sudah dibawa ke Jakarta untuk dimakamkan. Buat kami ini suatu kehilangan dan kami sangat berduka", katanya.

Tatacipta juga menduga bahwa tanah yang basah inilah yang menjadi penyabab kejadian nahas ini terjadi yang membuat Rasyid mahasiswa ITB meninggal dunia.

Sumber: