Inovasi Sepeda Bambu Arana Bike, Keunikan Bersepeda untuk Semua Usia

BOGOR - Deny Hestiningrum warga Gunung Putri, Kabupaten Bogor meluangkan ide kreativitasnya untuk mengolah batang bambu menjadi sebuah sepeda bambu.

Di workshop Arana Bike ini, tiga tipe sepeda bambu berhasil dibuat menjadi beberapa jenis diantaranya yaitu Komodo Gravel atau Touring, Lereng Bambu Minilevo dan Belo Balance Bike.

Untuk proses pembuatan kerangka sepeda bambu cukup memakan banyak waktu karena harus melewati beberapa tahapan mulai dari pemotongan bambu siap rakit sampai proses finishing pengecatan.

Arana Bike berdiri sejak tahun 2020 silam dan baru dilaunching pertengahan bulan tahun 2021 lalu. Pada tahun 2021, Arana Bike mendapatkan izin laboratorium untuk kekuatan dan uji lelah berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI).

"Sebelumnya kami sudah membuat produknya dari tahun 2020 tetapi masih ada penelitian dan ujicoba trail and eror," ujar Deny Hestiningrum kepada Jabarekpres, Sabtu (17/09).

Ada yang berbeda dari bengkel pembuatan sepeda bambu pada umumnya. Rangka sepeda bambu Arana Bike dibentuk hexagonal atau segi enam.

"Memang kami membuat kerangka yang beda dari yang lain, kenapa di kami hexagonal tujuanya agar dapat geometrinya kekuatannya, dan kenyamanannya sehingga bisa meredam getaran,” tambahnya.

Sepeda tersebut dijual dengan harga Rp1 juta hingga Rp26 juta sesuai dengan pesanan serta tingkat kerumitan dan dipasarkan ke sejumlah daerah di Pulau Jawa.

Deny Hestiningrum menjual produknya melalui akun sosial media miliknya dan melalui komunitas-komunitas sepeda.

Setelah tiga tipe sepeda yang berhasil dibuat tahun lalu, tahun 2022 ini Arana bike memproduksi sepeda Belo Balance Bike yang dikhususkan untuk anak usia 3 hingga 5 tahun.

"Biasanya kan sepeda anak usia 3 sampai 5 tahun itu harus pakai tambahan roda, di Belo Balance Bike ini tidak perlu, nantinya rangka ini dapat menjaga keseimbangan," pungkasnya (SFR)

 

 

Sumber: