Ferro Sopacua Turun Tangan atasi Drama Perjalanan Ketua DPC Demokrat Kota Bogor Terpilih yang Digugat 22 Kader
Mantan Ketua DPC Demokrat Kota Bogor 2008-2018 Ferro Sopacua bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. (Yudha Prananda / Jabar Ekspres)--
BOGOR - Adanya polemik di tubuh internal Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat Kota Bogor menuai perhatian mantan pimpinan DPC Demokrat Kota Bogor periode 2008-2018, Ferro Sopacua.
Dia menilisik dampak pergantian Ketua DPC Kota Bogor yang kini dipimpin Anita Primasari Mongan yang berujung gugatan ke Mahkamah Partai, karena ada dugaan perbuatan melawan hukum.
Kabarnya, Anita digugat oleh 22 kader Demokrat melalui Kantor Hukum Jimmi Sibuea SH. MH & Rekan. Salah satunya penggugatnya adalah calon Ketua DPC Demokrat yakni Nur Hafizah.
Dari informasi yang diperoleh, alasan gugatan tersebut karena saat mendaftar, Anita Primasari Mongan diduga belum memenuhi syarat 20 persen dukungan hingga batas waktu yang telah ditentukan.
Atas kejadian itu, Ferro sangat menyayangkan adanya gugatan yang dilayangkan sejumlah kader tersebut. Namun, setelah membaca isi surat gugatan yang dilayangkan itu, dirinya memaklumi.
"Setelah membaca surat gugatan yang cukup panjang. Intinya seperti ini sangat biasa terjadi pasca muscab, ada plus minus memang dalam prosesnya. Tapi ada faktor lain juga yang mendasari terjadinya proses itu. Sekarang itulah keputusan yang diambil oleh partai, berdasarkan aturan yang berlaku," ungkapnya saat dihubungi, Jumat, 26 Agustus 2022.
Menurut Ferro, saat ini kader dan pengurus serta simpatisan Demokrat harus solid, guyub, kompak dan bahu membahu membesarkan partai terlebih saat ini masuk tahun politik.
"Harapan saya, kedua belah pihak bisa saling menghargai keputusan dan menghormai kedaulatan masing masing. Sudah waktunya menyalakan mesin, semua harus bersatu,” kata Ferro yang saat ini menjadi tenaga ahli Wali Kota Bogor Bima Arya.
Ferro pun menyatakan siap turun tangan untuk menjadi penengah dalam permasalahan yang terjadi, karena kata dia, sebagai mantan pimpinan DPC dan kader harus selalu siap untuk menuntaskan setiap permasalahan yang terjadi dalam tubuh partai.
“Hal-hal seperti ini bisa dikomunikasikan jika semua melihat kepentingannya untuk membesarkan partai,” tegas Ferro.
Terpisah, di sejumlah media, Bendahara DPC Partai Demokrat periode 2022-2027, H Mulyadi mengatakan, jika yang dipermasalahkan kubu yang menggugat terkait pendaftaran Anita Primasari Mongan sebagai bakal calon (balon) ketua, dilakukan sehari sebelum pendafataran ditutup.
Kemudian, dengan surat dukungan dari DPC, yang diberikan kepada Anita setelah Ketua DPC sebelumnya, R Dodi Setiawan mencabut dukungan terhadap Nur Hafizah.
“Dukungan terhadap Anita diberikan tak hanya melalui surat. Tapi juga yang bersangkutan (Dodi) hadir langsung saat memberi dukungan,” sebutnya.
Artinya, sambung Joy, semuanya sudah sesuai dengan mekanisme dan aturan yang ditetapkan oleh panitia muscab.
Sumber: