7 Dokter Khusus Forensik Akan Dilibatkan dalam Ekshumasi atau Otopsi Ulang Brigadir J Rabu Nanti.
Jenazah Brigadir J yang akan kembali diotopsi oleh 7 dokter khusus forensik-istimewa-
Organ dalam pada hal ini meliputi paru-paru, jantung, ginjal, pankreas, hati, lambung, dan otak jika diperlukan. Sementara organ dalam pada wajah, tangan, kaki, ataupun lengan termasuk yang jarang diperiksa.
Proses otopsi ini untuk melihat apakah ada kerusakan pada organ dalam yang menjadi penyebab kematian.
3. Dilakukan pembedahan organ dalam:
Tak semua pembedahan organ dalam dilakukan dan dibutuhkan dalam autopsi. Tapi sebagian kasus diperlukan pengangkatan organ untuk tujuan tertentu.
Dilansir Disway.id dari College of American Phatologists, cara paling umum untuk mengeluarkan organ dikenal sebagai metode Rokitansky. Metode ini melibatkan mengeluarkan semua organ dalam secara sekaligus oleh dokter ahli.
Artinya, jantung, paru-paru, hati, ginjal, dan limpa dikeluarkan dalam satu kali dan kemudian dibedah di atas meja otopsi.
Pembedahan organ dilakukan untuk mengumpulkan sampel kecil jaringan organ untuk pemeriksaan lebih lanjut dengan mikroskop.
4. Pengangkatan Otak:
Otak menjadi salah satu organ yang cukup penting dalam proses autopsi. Untuk beberapa kondisi penyakit, diperlukan pemeriksaan otak untuk diobservasi lebih dalam.
Organ otak ini dikeluarkan untuk pemeriksaan jaringan, cairan yang dapat mengenali penyebab kematian yang tak diketahui. Meski begitu, tak semua membutuhkan proses pengangkatan otak.
5. Dikembalikannya organ tubuh:
Setelah semua proses dilakukan dan diambil sampel, selanjutnya dokter forensik kembali meletakkan organ-organ tersebut ke dalam tubuh mayat. Kemudian, proses autopsi selanjutnya tubuh akan dijahit kembali dengan utuh.
Beberapa kondisi, organ dalam yang tak layak lagi untuk 'dikembalikan' akan disimpan di tempat tertentu (atas persetujuan keluarga). Proses pemerikaan dan pengambilan sampel sebelumnya akan membutuhkan beberapa waktu.
Pengujian sampel dibutuhkan berdasarkan jaringan dan cairan tubuh seperti darah dari proses autopsi. Melansir Johns Hopkins Medicine, proses autopsi biasanya memakan waktu 1 hingga 2 jam saja.
Yang lama adalah hasil observasi dari lab yang memeriksanya untuk mengetahui penyebab kematian tersebut. Bisa beberapa hari hingga berminggu-minggu.
Sumber: