Mengapa Doa Tidak Kunjung Dikabulkan? Cari Tahu Penyebabnya Disini

Mengapa Doa Tidak Kunjung Dikabulkan? Cari Tahu Penyebabnya Disini

Ilustrasi berdoa-Pixabay-

Sayangnya, di dalam berdoa seorang hamba terkadang terjatuh ke dalam kesalahan. Baik itu berdoa dan meminta sesuatu kepada selain Allah, tergesa-gesa di dalam meminta pengabulan, dan terburu-buru menyimpulkan bahwa doanya tidak didengar dan tidak dikabulkan oleh Allah Ta’ala.

Padahal, tidak terkabulnya doa seorang muslim itu di antara dua hal. Seperti dilnasir dari Muslim.or.id, Bisa jadi ada faktor-faktor yang tidak kita sadari dan itu menghalangi terkabulnya doa kita. Atau bisa jadi Allah Ta’ala mengabulkan doa kita dengan cara lain, yang kadang tidak sesuai dengan yang kita minta.

1. Faktor penghalang terkabulnya doa

Terkabulnya sebuah doa itu tergantung kualitas doa tersebut. Layaknya pedang di tangan seseorang, maka itu juga akan berbeda-beda tergantung siapa yang mengayunkannya. Ibnul Qayyim rahimahullah pernah memberikan permisalan,

والأدعية والتعوذات بمنزلة السلاح ، والسلاح بضاربه ، لا بحده فقط ، فمتى كان السلاح سلاحا تاما لا آفة به ، والساعد ساعد قوي ، والمانع مفقود ، حصلت به النكاية في العدو . ومتى تخلف واحد من هذه الثلاثة تخلف التأثير

“Doa dan ta’awwudz memiliki kedudukan sebagaimana layaknya senjata. Kehebatan sebuah senjata sangat bergantung kepada pemakainya, bukan hanya dari ketajamannya. Jika senjata tersebut adalah senjata yang sempurna, tidak ada cacatnya, lengan penggunanya adalah lengan yang kuat, serta tidak ada suatu penghalang, maka tentulah ia mampu dipakai untuk menghantam dan mengalahkan musuh. Namun, apabila salah satu dari tiga hal tersebut hilang, maka efeknya juga melemah dan berkurang.” (Ad-Daa’ wa Ad-Dawaa’, hal. 35).

Begitu pula dengan doa. Jika doa tersebut pada dasarnya memang tidak layak, atau orang yang berdoa tidak mampu menyatukan antara hati dan lisannya, atau ada sesuatu yang menghalangi terkabulnya doa tersebut, maka tentu saja efeknya juga tidak ada.

Sehingga faktor penghalang doa ini pun ada yang kembali ke sifat pribadi si pendoa dan ada yang kembali ke hakikat doanya.

Dan penghalang terbesarnya adalah ketidaktahuan seorang hamba akan kedudukan dirinya yang sangat lemah dan membutuhkan Tuhan-Nya serta ketidaktahuannya akan besarnya kedudukan Allah Ta’ala yang Mahakaya dan Mahakuat.

Di antara penghalang-penghalang terkabulnya doa yang lain adalah:

Pertama: Tidak sempurna dalam bertobat dari semua kemaksiatan. Oleh karenanya, sebelum berdoa hendaknya ia segera bertobat dan beristigfar. Lihatlah bagaimana nasihat Nabi Nuh ‘alaihissalam untuk kaumnya,

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّاراً يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَاراً وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَاراً

“Aku (Nabi Nuh) berkata (pada mereka), “Beristigfarlah kepada Rabb kalian, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan kepada kalian hujan yang lebat dari langit. Dan Dia akan memperbanyak harta serta anak-anakmu, juga mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu.” (QS. Nuh: 10-12)

Kedua: Terburu-buru ingin dikabulkan serta merasa jemu dan meninggalkan doa. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لم يَعْجَلْ، يقول: دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِي

Sumber: