Kembali Perketat Prokes, Disdik Kota Bogor: Kapasitas PTM Masih 50 Persen

Kembali Perketat Prokes, Disdik Kota Bogor: Kapasitas PTM Masih 50 Persen

Ilustrasi PTM: Sejumlah siswa-siswi dari SMPN 5 Kota Bogor, saat mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah beberapa waktu lalu.- (Yudha Prananda/Jabar Ekspres)-

BOGOR - Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Tahun ajaran baru 2022/2023 segera dimulai Senin (18/7) mendatang. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor tengah merancang penerapan sejumlah kebijakan, salahsatunya rencana penerapan pembelajaran tatap muka (PTM).

Kepala Disdik Kota Bogor Hanafi menyampaikan, pihaknya memutuskan penerapan PTM di Kota Bogor belum dapat diterapkan sepenuhnya, alias belum berkapasitas 100 persen.

Dia menyebut, untuk sementara ini pihak sekolah kembali menerapkan aturan PTM dengan pembatasan maksimal berkapasitas 50 persen hingga tenggang waktu satu bulan, atau hingga Agustus mendatang.

Bukan tanpa sebab, langkah itu diambil seiring kembali meningkatnya status Covid-19 di Kota Bogor, pada beberapa waktu kebelakang ini. Hal itu menjadi pertimbangan baginya.

"Kemarin sempet level 2 sekarang level 1. Sambil menunggu, satu bulan itu tahap percobaan, nanti akan dievaluasi dan dilaporkan kepada pak Wali. Jalan tengah, kami ketatkan lagi prokes dan kapasitas," katanya kepada Jabar Ekspres, Jumat (15/7) Sore.

Kini pihaknya tengah menggaungkan sosialisasi tentang rencana itu kepada sejumlah sekolah. Dia menegaskan, rencana kebijakan PTM berkapasitas 50 persen berlaku kepada siswa-siswi disemua jenjang.

"Secara bertahap lewat kepala sekolah kami koordinasikan. Sambil kita evaluasi dan kita melaporkan juga kepada satgas Covid-19 Kota Bogor," ungkapnya.

Hanafi menjelaskan kebijakan itu juga merupakan hasil sejumlah analisis. Ia tak mau mengambil resiko terhadap situasi dilapangan jika dipaksakan PTM 100 persen.

Terlebih jika menghadapi tahun ajaran baru pada tingkat sekolah dasar. Yang menjadi sorotan adalah siswa kelas 1 sekolah dasar. Dirinya khawatir penerapan protokol kesehatan (prokes) masih sulit dikendalikan.

"Sementara siswa yang baru masuk jenjang SMP kelas 7 pun telah lama terbiasa pembelajaran jarak jauh. Sehingga dalam kurun waktu sebulan, akan ada evaluasi adaptasi siswa di sekolah terhadap aturan protokol kesehatan," bebernya.

Sementara, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat data grafik kasus positif Covid-19 memang fluktuatif. Sejak pertengahan Juni 2022 hingga Juli 2022 bertambahnya naik, semula dibawah lima orang per hari menjadi diatas 30 per hari.

Dinkes Kota Bogor melaporkan penambahan kasus yang terkonfirmasi Covid-19 hari ini, Jumat (15/7) sebanyak 44 jiwa. Dengan total kasus aktif sebanyak 60554 jiwa masih dalam masa pemulihan. (YUD)

 

 

Sumber: