Hari Tasyrik, Hari Istimewa dengan Larangan Puasa, Ini Keutamaan dan Amalannya

Hari Tasyrik, Hari Istimewa dengan Larangan Puasa, Ini Keutamaan dan Amalannya

hari tasyrik atau hari makan, memiliki banyak keutamaan.--

"Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah." (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa'i).

Istilah hari Tasyrik merupakan hal yang sering kita dengar ketika mendekati hari raya Idul Adha. Hari raya Idul Adha dan hari Tasyrik memang memiliki kedekatan dan saling berkaitan.

Dari segi tanggal, Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 10 Dzulhijjah berurutan harinya dengan hari Tasyrik. Di mana hari Tasyrik jatuh pada tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah. Berdasarkan jumlah tanggalnya, maka hari Tasyrik berjumlah tiga hari.

Menurut pengertian, hari Tasyrik adalah hari setelah Hari Raya Idul Adha di mana umat Islam merayakan kegembiraan sehingga pada hari itu. Maka, umat muslim dilarang berpuasa pada hari itu. Selain itu, pada hari Tasyrik umat muslim tetap harus banyak mengingat Allah dan mengamalkan banyak kebaikan dan ibadah lain yang dianjurkan.

Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam bukunya Pengembangan Himpunan Tarjih tentang Tuntunan Idain dan Qurban menerangkan, hari tasyrik juga merupakan waktu penyembelihan hewan kurban.

Ada juga sejumlah amalan yang dapat dilakukan pada hari Tasyrik 11, 12, 13 Dzulhijah:

1. Melakukan penyembelihan hewan kurban. Pemotongan hewan kurban bisa dilakukan tepat pada hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) atau pada hari Tasyrik yakni 3 hari pertama setelahnya (11, 12, 13 Dzulhijjah).

2. Tidak boleh puasa pada Hari Tasyrik.

3. Memperbanyak dzikir.

4. Memperbanyak doa sapu jagat yakni: ROBBANAA AATINAA FID DUNYAA HASANAH WA FIL AAKHIROTI HASANAH, WA QINAA ‘ADZAABAN NAAR.

5. Hari makan dan minum.

6. Hari bersyukur.

Sumber: