Ginjal dan Limfa Rusak, Korban Tabrak Lari di Jalan Soekarno-Hatta Bandung Minta Polisi Tangkap Pelaku

Ginjal dan Limfa Rusak, Korban Tabrak Lari di Jalan Soekarno-Hatta Bandung Minta Polisi Tangkap Pelaku

BANDUNG - Seorang pekerja swasta di Bandung, Jawa Barat bernama Dwi Septiani Lestari, 30, menjadi korban tabrak lari pada Jumat (17/6) lalu.

Kejadian kecelakaan yang menimpa staff akademik Universitas Indonesia membangun ini terjadi, saat korban dalam perjalanan menuju kantornya sekitar pukul 09.00 WIB.

Atas kejadian yang menimpanya, Dwi sempat dirawat di RS Hasan Sadikin Bandung selama 15 hari, dan menjalani operasi dua kali di rumah sakit tersebut.

Ihwal adanya kejadian ini, bermula saat Dwi mengendarai sepedanya dari rumahnya di Jl. Terusan Pasir Koja Gg Raden Dewi No.217 Rt4/10 Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojong Loa Kaler, Kota Bandung.

Saat sampai di Jalan Soekarno-Hatta dan hendak belok kanan, tiba-tiba ada pengendara motor yang menabraknya. Padahal, saat hendak berbelok, Dwi melihat kondisi jalan sepi dan sudah memberi aba-aba tanda belok dengan tangannya.

“Tiba-tiba pas saya mau belok ada motor nabrak bahu saya. Setelah itu menurut saksi yang melihat kecelakaan saya, ada motor kedua nabrak saya lagi dan melindas dada saya,” papar Dwi, saat berbincang dengan JawaPos, Minggu (3/7).

Usai tertabrak, Dwi sempat tak bisa bernafas dan jatuh pingsan. Beruntung ada Bangkit, teman satu kantornya yang melihat Dwi tertabrak. Seketika itu, Bangkit langsung berinisiatif menelfon Iyan Sofian (Driver) dan Mustadi (Security) kantornya.

Usai keduanya datang, Dwi di bawa ke RS Sartika Asih. Namun karena luka serius yang dialaminya tak bisa ditangani di RS tersebut, Dwi dibawa ke RS Hasan Sadikin Bandung untuk dilakukan tindakan operasi.

Operasi pertama dilakukan pada Jumat (17/) sekitar pukul 18.00-00.00 WIB untuk menangani limpanya dan ginjal kirinya yang hancur terlindas sepeda motor. Sementara operasi kedua, dilakukan pada Kamis (23/6) pukul 08.00-18.00 Wib, untuk menangani torak dan bahu serta tulang rusuknya yang patah.

Kini, Dwi sudah pulang ke rumah dan menjalani rawat jalan. Namun dia masih tergolek lemas dan belum bisa berjalan normal karena mengalami luka yang serius.

“Paling bisa jalan ke kamar mandi aja, itu pun masih berasa sakit sekali. Nafas juga kadang tiba-tiba sesak,” ucap Dwi.

Dwi berharap, kasus yang menimpanya ditangani serius oleh pihak Satlantas Polrestabes Bandung. Sebab, hingga lebih dari dua pekan dirinya tertabrak, Dwi belum menerima perkembangan apapun pengusutan kasus tabrak lari yang menimpanya.

Terpisah terkait kasus tabrak lari yang dialami Dwi, Kanit Gakkum Sat Lantas Polrestabes Bandung, Iptu Arif Saeful, mengatakan bahwa kasus kecelakaan yang menimpa Dwi, saat ini masih dalam tahap penyelidikan.

“Masih lidik,” ucap Arif kepada JawaPos.com. Selebihnya, dia enggan membeberkan perihal sejauh mana proses penyelidikan yang dilakukan pihaknya, sebab masih dalam tahap penyelidikan. (jawapos-red)

Sumber: