Di tengah situasi penuh tekanan, Rohman menegaskan kembali komitmen mereka. “Sejak awal kami dikontrak untuk merawat satwa. Itu tugas yang akan kami perjuangkan sampai kapan pun. Dan kami yakin, masyarakat Bandung juga care terhadap para satwa di Bandung Zoo. Kemarin juga ada dari masyarakat yang ingin membantu beri pakan untuk pakan para satwa tapi belum diterima dulu karena masih akan dibicarakan di pengurus,” tuturnya.
Senada dengan Yaya dan Rohman, Zanuar Zain Yutama, S.H., salah satu penasihat hukum, mengungkapkan bahwa Bandung Zoo hingga kini tidak menerima bantuan dari pihak manapun, baik dari lembaga konservasi nasional maupun internasional.
“Tidak ada satu pun dari negara ini yang membantu kami dalam hal pembiayaan atau operasional,” ungkapnya.
Meski begitu, mereka tetap menjalankan tugas sesuai pedoman konservasi yang berlaku, termasuk standar yang diatur oleh lembaga-lembaga. “Kami mengikuti semua aturan yang ada, meskipun situasi di lapangan semakin sulit,” tambahnya.
Di tengah konflik yang belum mereda, Zain meminta agar semua bentuk intimidasi dan serangan dari pihak-pihak tertentu segera dihentikan. Ia juga berharap pemerintah dan aparat penegak hukum hadir untuk memberikan perlindungan nyata.
“Tolong kami jangan diintimidasi. Tolong jangan ada serangan-serangan dari pihak manapun. Negara ini harus melindungi karyawan dan satwa. Kami bekerja di sini karena panggilan hati untuk merawat satwa. Jangan sampai kami dijadikan korban dari perebutan kekuasaan. Tugas kami adalah memastikan hewan-hewan ini tetap sehat dan terawat,” tegas Zain. (*)