Seorang Pria Lebih Pilih Habisi Nyawa Sendiri Dibanding Patah Hati di Cibinong

Seorang Pria Lebih Pilih Habisi Nyawa Sendiri Dibanding Patah Hati di Cibinong

Saat jenazah pria berinisial EBP dievakuasi oleh pihak kepolisian. Foto: Regi--

RADAR JABAR - Malam di sebuah pemukiman Cibinong itu seharusnya berlalu seperti biasa. Jalanan yang tenang mendadak dipenuhi bisik-bisik warga, tatapan penasaran bertumpu di satu tempat, tatapan yang tertahan di balik pagar rumah bercat merah muda. 

Garis polisi membentang di halaman, menandai sebuah peristiwa sunyi yang berakhir tragis. 

Di rumah itulah, seorang pria muda yakni EBP 28 tahun memilih mengakhiri hidupnya, meninggalkan duka yang menyelimuti lingkungan dan kisah asmara yang tak pernah menemukan jalan.

Ketua RW 09 Teuku Herizal mengatakan, EBP memilih untuk mengakhiri hidupnya diduga karena asmaranya yang kandas dengan sang kekasih

BACA JUGA:Diduga Putus Cinta Pria Hilangkan Nyawanya Sendiri, Ketua RW: Badannya Sudah Kaku

BACA JUGA:T Temukan Langsung Sang Kekasih Gantung Diri di Pintu Kamar Mandi

EBP yang bekerja sebagai mekanik di sebuah bengkel memang jarang terlihat di rumahnya akibat resiko dari kerjaannya tersebut.

Meski begitu, EBP dikenal dengan sosok yang ramah dan suka bergaul dengan warga sekitar.

Dibalik itu, EBP hidup tanpa kedua orang tuanya yang sudah meninggal dunia dan jauh dari adiknya karena sedang menimba ilmu di perguruan tinggi di Solo.

Herizal menyebut, EBP sudah tinggal di wilayah itu sekitar 17 tahun lamanya.

BACA JUGA:Pria Ditemukan Gantung Diri di Cibinong, Diduga Putus Cinta

BACA JUGA:Kata Bupati Bogor Perihal SE Gubernur Jabar Terkait Pemberhentian Sementara Izin Perumahan

Selain Ketua RW, sang kekasih berinisial T yang berusia 16 tahun masih mengingat awal kejadian saat dirinya menemukan pujaan hati telah hilang nyawa.

Sekitar pukul 03.00 dini hari, dirinya menghubungi EBP dengan tujuan mengingatkan untuk melakukan ibadah subuh.

Sumber: