RADAR JABAR, BANDUNG– Ketegangan di Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo kembali memuncak setelah serangkaian peristiwa yang terjadi sejak 2 Juli 2025 hingga Agustus ini.
Ketua Serikat Pekerja Mandiri Bandung Zoo, Yaya Suhaya menegaskan pentingnya menyuarakan aspirasi para karyawan yang mengaku dihalangi dalam menjalankan tugas konservasi dan perawatan satwa.
Menurut Yaya, masalah bermula saat
pihak karyawan mempertanyakan legalitas YMT dalam hal ini pada era John Sumampau (periode 2017–2022) menghalangi dan pihak vendor keamanan yang hingga kini tidak bisa menunjukkan bukti legalitas mereka.
“Tanggal 2 Juli dan 17 Juli 2025, mereka tidak bisa memperlihatkan legalitas. Bahkan pada 6 Agustus, kami dilarang melakukan pekerjaan rutin seperti memberi makan dan merawat satwa,” jelas Yaya kepada wartawan di Stadion Sidolig Bandung, Jum'at (15/8/2025).
Peristiwa ini memicu gesekan antara karyawan dan pihak keamanan, termasuk hilangnya beberapa kunci kandang, anak kunci yang tidak ditemukan, serta seekor orangutan yang terkunci tanpa pengawasan. Karyawan akhirnya terpaksa melakukan masuk paksa demi keselamatan satwa.
Yaya menegaskan, semua tindakan dilakukan untuk memenuhi komitmen konservasi.
“Kami sebagai perawat satwa tetap fokus pada pembersihan kandang, perawatan, dan pemberian pakan. Semua biaya pakan dan perawatan hingga saat ini murni ditanggung oleh yayasan, tanpa bantuan pemerintah,” tambah Yaya.