Contoh mentalitas instan yang lain adalah kebiasaan makan mie instan dengan nasi putih serta gorengan. Gorengan murah yang hanya berharga Rp1.000 hingga Rp2.000 sebenarnya hanya mengandung tepung, tanpa protein dan gizi yang cukup.
Kebiasaan ini menggambarkan bagaimana masyarakat kita lebih mementingkan hal-hal yang cepat dan mudah, tanpa memikirkan dampaknya jangka panjang.
3. Tata Kelola Keuangan yang Bijak
Hindari berutang untuk kebutuhan konsumtif. Hal ini sering saya bahas dalam pelatihan "Merdeka" tentang manajemen keuangan bersama Pak Toni. Agar pengelolaan keuangan Anda lebih baik, penting untuk belajar dari sumber yang tepat.
Blokir konten promosi pinjaman online yang hanya akan membuat kita terjebak dalam lingkaran setan utang. Iklan-iklan pinjaman online tersebut adalah bentuk pembodohan. Misalnya, iklan yang menyoroti tetangga yang mengganti televisi baru, seolah-olah kita juga harus melakukannya agar dianggap sepadan. Hal ini mencerminkan kualitas hidup yang rendah.
Contohnya, seorang suami yang pekerjaannya tidak tetap, namun tetap membeli televisi baru demi menyenangkan istri. Padahal, televisi bukanlah barang yang berharga ketika dijual kembali. Iklan-iklan seperti ini semakin menurunkan kualitas SDM karena membuat masyarakat lebih mudah tergiur mengambil pinjaman online, yang sangat berbahaya jika tidak dikelola dengan bijak.
4. Batasi Waktu Bermain Game
Batasi waktu anak-anak dalam bermain game dan mengonsumsi konten yang tidak bermanfaat. Aplikasi permainan sering kali membuat anak-anak menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar handphone, tanpa mereka sadari.
Sekarang, ada aplikasi timer yang bisa membantu mengontrol berapa lama kita atau anak-anak berada di depan handphone. Gunakan waktu luang untuk kegiatan yang lebih produktif, seperti mempelajari keterampilan baru, membaca buku, atau mengembangkan hobi.
Anak-anak juga perlu diberi aktivitas fisik agar tidak kecanduan bermain handphone, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik mereka.
Saat ini, banyak anak mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan akibat kecanduan handphone. Selain itu, postur tubuh mereka cenderung bungkuk karena terlalu sering bermain gadget. Pola makan yang tidak sehat, seperti mengonsumsi camilan tinggi MSG, juga memperburuk kondisi ini.
5. Aktif Bergerak
Aktivitas fisik sangat penting karena manusia terdiri dari tiga komponen, yaitu pikiran, tubuh, dan jiwa. Jika Anda tidak merawat fisik dengan baik, IQ juga dapat menurun. Perhatikan para juara di berbagai bidang, seperti sains, matematika, atau olahraga—mereka umumnya memiliki IQ yang tinggi.
Terlalu banyak berdiam diri di rumah dapat membuat kita kurang produktif dan mudah lupa. Oleh karena itu, cobalah melakukan aktivitas di luar rumah, seperti jalan sore, jogging, atau bergabung dengan komunitas olahraga. Ini akan membuat tubuh lebih segar dan meningkatkan kualitas mental. Anak-anak juga harus dilibatkan dalam kegiatan fisik agar lebih aktif dan kecerdasan mereka pun berkembang.
6. Konsumsi Makanan Bergizi
Saat ini, pemerintah tengah menggalakkan program anti-stunting yang dicanangkan oleh Presiden terpilih Bapak Prabowo dan Mas Gibran. Program ini menekankan pentingnya makan siang sehat, bukan sekadar makan siang gratis.
Hal ini bukan untuk mendukung pemerintah semata, namun kita harus menyadari bahwa jika suatu bangsa ingin maju, makanan adalah faktor penting. Karena, seperti pepatah, you are what you eat. Kualitas makanan yang dikonsumsi akan menentukan tingkat kecerdasan seseorang.
Oleh karena itu, konsumsi makanan bergizi sangat penting untuk meningkatkan kualitas SDM suatu bangsa. Mengurangi makanan instan akan membantu meningkatkan gizi dan menjaga kesehatan otak. Makanan bergizi sangat penting untuk perkembangan fisik dan mental yang optimal.
Jika kita terus-menerus mengonsumsi junk food atau makanan instan, otak dan tubuh kita akan cepat rusak. Contohnya, banyak makanan kita yang enak di lidah, namun tidak mengandung gizi, seperti cilok. Apa itu cilok?
BACA JUGA:4 Kebiasaan yang Buat IQ Orang Indonesia Jongkok