4 Kebiasaan yang Buat IQ Orang Indonesia Jongkok

4 Kebiasaan yang Buat IQ Orang Indonesia Jongkok

Kebiasaan yang Buat IQ Orang Indonesia Jongkok-Ilustrasi/Unsplash-

RADAR JABAR - Kalian pasti pernah mendengar tentang Indonesia Emas 2045, di mana Indonesia diproyeksikan akan memiliki sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik pada tahun tersebut.

Hal ini disebabkan oleh perkiraan bahwa pada tahun 2045, 70% penduduk Indonesia akan berada dalam usia produktif. Jika sebuah negara memiliki banyak penduduk dalam usia produktif, diharapkan hal ini akan berdampak positif pada kemajuan negara dari berbagai aspek.

Namun, orang-orang yang diharapkan memajukan Indonesia pada tahun tersebut sekarang masih muda. Masalahnya, jika kita melihat generasi muda saat ini, banyak yang terpapar hal-hal yang sepertinya bertentangan dengan visi Indonesia Emas 2045.

Sebagai bagian dari Generasi Z merasa khawatir, jangan-jangan bukannya menjadi Indonesia Emas 2045, kita malah menjadi Indonesia Cemas 2045.

BACA JUGA:10 Masalah yang Sering Dimiliki Orang Cerdas dengan IQ Tinggi

Selain itu, IQ rata-rata penduduk kita yang hanya 78 juga menjadi perhatian. IQ ini sangat diperlukan dalam inovasi dan perkembangan yang lebih maju karena berperan dalam kualitas pola pikir, yang tentu saja berpengaruh pada kualitas perilaku. Jadi, apa penyebab kondisi Indonesia saat ini?

Kebiasaan-kebiasaan apa yang dilakukan masyarakat Indonesia sehingga IQ kita rendah? Dan apa yang harus kita lakukan agar memiliki kualitas IQ yang baik? Ada 4 kebiasaan yang membuat IQ orang indonesia jongkok.

1. Logika Mistika

Tan Malaka, seorang filsuf dan pejuang kemerdekaan Indonesia, pernah menyampaikan keresahannya atas sulitnya Indonesia untuk maju karena masih kental dengan logika mistika. Lalu, apa itu logika mistika? Logika mistika adalah pola pikir yang selalu mengaitkan keadaan dengan hal-hal mistis atau takhayul.

Misalnya, di tempat tinggal saya, membuka payung di dalam rumah dipercaya dapat menyebabkan kesialan. Selain itu, tidak boleh duduk di depan pintu karena diyakini bisa menyebabkan sulit mendapat jodoh.

Saya sendiri dulu sempat percaya hal ini. Saya berpikir bahwa alasan saya tidak mendapatkan pacar adalah karena saya sering duduk di depan pintu, bukan karena saya kurang merawat diri atau tidak mencari gaya yang cocok.

Saya pun sibuk memikirkan dan menyesali kebiasaan duduk di depan pintu dan berjanji tidak akan melakukannya lagi. Inilah contoh bagaimana logika mistika dapat menjadi penyebab Indonesia kurang maju. Pola pikir masyarakat kita sering kali mencari solusi untuk suatu masalah dengan cara yang tidak relevan dengan masalah itu sendiri.

BACA JUGA:5 Ciri Orang yang Memiliki IQ Tinggi, Menguak Kecerdasan yang Tidak Terlihat

Misalnya, ketika seseorang membuka usaha dan gagal, mereka mungkin percaya bahwa kegagalannya disebabkan oleh hari pembukaan usaha tersebut, bukan karena strategi pemasaran atau kualitas produk yang kurang baik.

Padahal, jika mereka mencari solusi yang lebih relevan, seperti memperbaiki pemasaran atau meningkatkan kualitas produk, tentu ada kemajuan yang bisa dicapai. Lihat saja McDonald's, KFC, dan Pizza Hut.

Sumber: