RADAR JABAR - Pada Minggu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengumumkan bahwa dirinya mundur sebagai calon presiden dari Partai Demokrat untuk pemilihan presiden Amerika Serikat 2024. Pengumuman tersebut disampaikan melalui kanal media sosial X resminya @JoeBiden pada Senin dini hari waktu Jakarta.
"Saya telah memutuskan untuk tidak menerima nominasi tersebut dan memfokuskan seluruh energi saya kepada tugas saya sebagai Presiden selama sisa masa jabatan saya," kata Biden dalam pesannya.
Selain itu, Biden juga menyatakan dukungannya kepada Wakil Presiden Kamala Harris untuk menjadi calon presiden dari Partai Demokrat menggantikannya. "Hari ini saya ingin memberikan dukungan dan dukungan penuh saya agar Kamala menjadi calon partai kita tahun ini," lanjut Biden dalam pesannya di X.
BACA JUGA:Biden Klaim Paling Layak Jadi Presiden AS di Tengah Seruan Mundur
Biden mengungkapkan bahwa mendukung Harris, yang saat ini berusia 59 tahun, adalah keputusan terbaik yang pernah diambilnya. Dukungan ini diharapkan dapat membawa Harris maju sebagai calon presiden dari Partai Demokrat pada pemilihan mendatang.
Pengumuman tersebut menutup serangkaian cerita panjang sejak debat pertama Biden dengan kandidat dari Partai Republik, Donald Trump.
BACA JUGA:Pemerintah Tiongkok Tidak Mempermasalahkan Bila Trump Kembali Menjabat Sebagai Presiden AS
Pada 27 Juni lalu, Biden yang kini berusia 81 tahun, terlihat bingung dan tidak koheren sepanjang debat dengan Trump yang berusia 78 tahun. Kondisi ini memperkuat kekhawatiran tentang kemampuan kognitif Biden dan kinerjanya yang buruk dalam debat tersebut telah memicu beberapa politisi Demokrat dan donatur untuk menyerukan agar dia dihapus dari daftar calon presiden AS.
Konvensi Nasional Demokrat dijadwalkan berlangsung di Chicago pada 19 hingga 22 Agustus 2024, di mana Kamala Harris kemungkinan besar akan diumumkan sebagai calon presiden dari Partai Demokrat (*).