Bank Sentral Tiongkok tidak akan meminjam uang dari pihak luar, melainkan mencetaknya sendiri. Mungkin ada yang bertanya, kalau begitu bisa menyebabkan inflasi, bukan? Nah, di sinilah perbedaan besar.
BACA JUGA:10 Makanan Khas Cina yang Populer dan Lezat!
Sebelum mencetak uang sebesar 800 miliar Yuan, Bank Sentral Tiongkok setidaknya harus memastikan bahwa ada syarat yang terpenuhi, yaitu menciptakan 12 tingkat ekonomi. Misalnya, jika di Kota Baru akan dibangun pabrik, maka keberadaan pabrik tersebut akan mendukung 12 tingkat ekonomi di bawahnya.
Untuk lebih jelasnya, misalkan pabrik tersebut adalah pabrik smartphone. Maka, harus ada 12 tingkat ekonomi di bawahnya yang terpengaruh atau terdampak sebelum smartphone tersebut diproduksi.
Kita tahu bahwa setiap smartphone tidak dirakit di satu tempat saja. Hampir setiap komponen seperti layar, baterai, chip memory, dan penyimpanan diproduksi secara terpisah, melibatkan ribuan bahkan jutaan pekerja. Inilah yang dimaksud dengan tingkat ekonomi.
Bagaimana satu produk dapat mendorong produk lain di bawahnya. Jika minimum 12 tingkat ekonomi atau lebih sudah terpenuhi dan diketahui berapa banyak orang yang akan terlibat, maka baru Bank Sentral Tiongkok akan mencetak uang tersebut.
Cetak uang di Tiongkok hanya untuk hal-hal yang produktif, bukan konsumtif. Sebaliknya, jika syarat tersebut tidak terpenuhi, Bank Sentral Tiongkok tidak akan mencetak uang. Setiap produsen harus memastikan terlebih dahulu bahwa 12 tingkat ekonomi tersebut akan tercipta.
Hal ini dilakukan karena pemerintah ingin memastikan bahwa setiap uang yang dicetak akan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat. Itulah beberapa alasan mengapa produk buatan China murah dengan kualitas yang tidak mengecewakan.