Banyak orang yang mengalami mitomani merasa cemas atau gelisah ketika mereka tidak bisa berbohong atau ketika kebohongan mereka terancam terbongkar.
Mereka mungkin menjadi defensif atau bahkan agresif ketika seseorang mencoba untuk memeriksa kebenaran dari cerita mereka, dan mereka mungkin merasa perlu untuk terus-menerus mengejar kebohongan mereka dengan cerita-cerita baru untuk menjaga citra diri mereka yang palsu.
5. Pola Perilaku yang Berulang
Mitomani sering kali terlibat dalam pola perilaku yang berulang, di mana mereka terus-menerus menciptakan dan menyebarkan cerita-cerita palsu tanpa henti.
Mereka mungkin memiliki sejarah panjang kebohongan yang melibatkan berbagai orang dan situasi, dan pola ini mungkin berkembang seiring waktu seiring dengan meningkatnya kebutuhan mereka untuk mempertahankan citra diri mereka yang palsu.
Pola perilaku ini bisa menjadi tanda yang jelas bahwa seseorang mengalami mitomani, terutama jika kebohongan-kebohongan tersebut tidak pernah terungkap dan terus berlanjut tanpa henti.
BACA JUGA:Kepribadian Ganda Itu Apa Sih? Ternyata Ini Faktanya
Dalam mengenali tanda-tanda mitomani, penting untuk diingat bahwa kondisi ini sering kali kompleks dan sulit untuk didiagnosis dengan pasti.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang, dan beberapa orang mungkin memiliki kecenderungan untuk berbohong secara berlebihan tanpa benar-benar mengalami gangguan mitomani.
Namun, jika Anda melihat pola perilaku yang mencurigakan dan merasa bahwa seseorang mungkin mengalami mitomani, penting untuk mengambil langkah-langkah untuk mendapatkan bantuan profesional.
Dengan diagnosis yang tepat dan dukungan yang sesuai, individu yang mengalami mitomani dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kondisi mereka dan memulai perjalanan menuju pemulihan yang sehat.