RADAR JABAR - Mitomani adalah kondisi psikologis yang ditandai oleh kecenderungan seseorang untuk berbohong secara terus-menerus dan tanpa alasan yang jelas. Orang yang mengalami mitomani sering kali menciptakan cerita-cerita palsu atau menyajikan fakta-fakta palsu dengan sangat meyakinkan, seringkali tanpa menyadari bahwa mereka sedang berbohong.
Berikut 5 tanda utama yang menunjukkan bahwa seseorang mungkin mengalami mitomani:
1. Konsistensi Cerita yang Bertentangan
Salah satu tanda yang paling jelas dari seseorang yang mengalami mitomani adalah ketidaksesuaian antara cerita-cerita yang mereka ceritakan dari waktu ke waktu.
Mereka cenderung melontarkan fakta-fakta yang saling bertentangan atau mengubah detail-detail kecil dari cerita mereka setiap kali mereka menceritakannya kembali.
Hal ini menunjukkan bahwa mereka mungkin tidak memiliki kontrol atau konsistensi dalam kebohongan yang mereka ciptakan, karena terus-menerus mencoba untuk menyamarkan kebohongan mereka.
BACA JUGA:10 Hal yang Jangan Kamu Harapkan dari Orang Lain Jika Tidak Mau Kecewa
2. Membuat Cerita Fantastis yang Tidak Masuk Akal
Orang yang mengalami mitomani cenderung membuat cerita-cerita yang fantastis dan tidak masuk akal, bahkan dalam situasi di mana tidak ada insentif yang jelas untuk berbohong.
Mereka mungkin menciptakan cerita-cerita tentang prestasi yang tidak pernah mereka raih, pengalaman yang tidak pernah mereka alami, atau hubungan dengan orang-orang terkenal yang tidak pernah terjadi.
Fantasi-fantasi semacam ini sering kali menjadi cara bagi mereka untuk membangun citra diri yang palsu atau mengatasi ketidakamanan yang mereka rasakan.
3. Rasa Kepercayaan yang Tidak Realistis terhadap Cerita-cerita Mereka
Salah satu ciri khas dari mitomani adalah keyakinan yang kuat terhadap kebenaran dari cerita-cerita yang mereka ceritakan, bahkan ketika fakta-fakta yang jelas menunjukkan sebaliknya.
Mereka mungkin sangat meyakinkan dalam cara mereka menyampaikan cerita-cerita mereka, dan sulit untuk meyakinkan mereka bahwa apa yang mereka katakan tidak benar. Keyakinan yang tidak realistis ini sering kali menjadi ciri khas dari gangguan psikologis yang mendasari perilaku mereka.
BACA JUGA:5 Alasan Mengapa Kita Merasa Sedih Tanpa Sebab