"Diskusi digelar diberbagai universitas yang memiiki destinasi unggulan yaitu Bali, Bandung dan Yogyakarta dengan dikuti lebih dari 500 peserta,’’ kata Caesar dalam keterangan.
Diskusi dilakukan secara terbuka dengan bahasan mengenai dampak sosial ekonomi traveloka dan industri pariwisata yang dilakukan berbagai pemangku kepentingan seperti dinas pariwisata daerah.
Keberadan aplikasi Traveloka memberikan peran penting dalam menyajikan informasi mengenai layanan parwisata sekalaigus jadi referensi informasi mengenai keberadaan destinasi wisata.
Untuk diketahui berdasarkan hasil survei PwC sebanyak 86 persen pelaku usaha setuju bahwa Traveloka telah membantu mempercepat pertumbuhan bisnis di sektor Travel, Tourism, Food, Beverages, dan Lifestyle.
Berdasarkan hasil reseponden rata-rata pertumbuhan penjualan sebesar 50 hingga 75 persen setelah bermitra dengan Traveloka.
Traveloka saat ini menjadi peran sebagai katalisator untuk mempromosikan Bisnis lokal dan inklusi sosial di industri perjalanan dan pariwisata.
Studi mencatat sebesar 67 persen pelaku usaha engalami peningkatan kunjungan setelah bermitra dengan Traveloka. (**/yan).