Radar Jabar - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mendorong Rusia agar tidak menggunakan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam sebagai alat pemerasan.
Blinken saat berbicara di depan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kamis (3/8), mengajak seluruh anggota organisasi global tersebut untuk mendesak Rusia.
"Setiap angggota PBB harus memberitahu Moskow untuk berhenti menggunakan (kesepakatan) Laut Hitam untuk lakukan pemerasan, berhenti memanfaatkan orang-orang yang paling rentan di dunia, dan sudahi perang yang tidak masuk akal ini," jelasnya, dikutip dari Antara.
Menurut Blinken harga biji-bijian sudah meningkat lebih dari 8% di seluruh dunia sejak negara pimpinan Vladimir Putin itu keluar dari kesepakatan tersebut pada 17 Juli 2023, serta mengacuhkan kepentingan dunia.
Dalih Rusia, tuntutan mereka dalam perjanjian itu belum pula terlaksana. Ini mengacu pada penghapusan hambatan ekspor pupuknya dan pengembalian akses untuk Bank Pertanian Rusia dalam sistem pembayaran internasional SWIFT.
Antony Blinken menyebut konflik merupakan pendorong terbesar kerawanan pangan, dengan kekerasan serta kerusuhan yang menekan 117 juta orang ke dalam kemiskinan ekstrem tahun lalu.
Guna menyudahi penggunaan kelaparan dan pangan sebagai senjata perang, Blinken pun mendorong negara-negara untuk mendukung komunike bersama baru. Mengutip Anadolu dilansir dari Antara, konon sudah hampir 90 negara menandatangani komunike bersama baru.
"Kelaparan tidak boleh dijadikan senjata," ungkap Blinken.