RADARJABAR.ID- Tumpukan sampah di area Pasar Ancol, Jalan Karapitan, Kecamatan Regol, Kota Bandung menggunung.
Melalui pantauan Jabar Ekspres di lokasi, terlihat Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Pasar Ancol sudah tak mampu menampung banyaknya sampah.
Gerobak-gerobak sampah pun terpantau sudah penuh, bahkan beberapa diparkirkan di area luar TPS hingga memakan bahu jalan.
Menurut salah seorang pedagang, Nur Yati (50) mengatakan, sampah sempat berserakan mengotori ruas jalan dekat TPS Pasar Ancol.
"Ini sudah dibereskan, karena sebelumnya sampah banyak yang ke jalan. Kalau hujan bisa kebawa arus ke turunan jalan," katanya, Senin (24/1).
Dia mengaku, menggunungnya sampah di area tersebut karena armada pengangkut sampah dinilai jarang beroperasi.
"Sebelumnya itu setiap hari pasti ada truk pengangkut sampah, sekarang-sekarang sekitar dua hari sekali dan truknya enggak ditambah, jadi makin penuh sampahnya," tukas Yati.
Melalui informasi yang berhasil dihimpun Jabar Ekspres, keterlambatan pengangkutan sampah disebabkan karena adanya kendala di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), yang berlokasi di Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat.
Akses menuju TPA baru-baru ini sulit dilalui oleh truk sampah, sehingga proses pengiriman terkendala dan menimbulkan tumpukan sampah di beberapa TPS menggunung.
Adapun sampah yang menumpuk di TPS Pasar Ancol, sudah sekira dua bulan proses pengangkutannya tidak normal, akibatnya kian hari sampah semakin menggunung.
Kepala DLH Kota Bandung, Dudy Prayudi menerangkan, kendala pengiriman sampah ke TPA Sarimukti, membuat alat berat termasuk truk mengalami kerusakan.
"Mengalami kerusakan dan jalannya licin. Ditambah manuver pembuangan sempit mengakibatkan proses pembuangannya menjadi lama," ucap Dudy.
Menurutnya, kendala pengiriman sampah ke TPA Sarimukti mengakibatkan adanya antrean panjang dan terjadi keterlambatan proses pengelolaan sampah.
Dudy mengklaim, saat ini pihaknya secara bertahap tetap mengangkut sampah di TPS, terutama yang terjadi kelebihan kapasitas.
"Nanti dilihat sudah sampai sejauh mana penumpukan di TPS, kalau sudah sangat overload itu yang menjadi prioritas utama kami," ujarnya.