BANDUNG, RadarJabar - Moda transportasi angkutan antar kota (angkot) sampai saat ini, masih memberi kesan kurang baik bagi penumpangnya.
Hal tersebut tampak dari cerita-cerita warga Bandung yang sehari-hari menggunakan transportasi minibus itu.
Cerita-cerita itu, mayoritas berisi keluhan. Dimulai dari lamanya angkot ngetem atau mangkal menunggu penumpang.
Tidak jarang, sopir takkan melaju apabila kursi transportasi ini belum terisi penuh. Sampai kisah penumpang yang diturunkan sebelum sampai tujuan.
Teti Komala, 21, ialah seorang penumpang yang pernah merasakan hal terakhir tersebut.
Pernah sekali waktu, dirinya mesti terpaksa berjalan kaki karena disuruh turun oleh sopir transportasi ini.
"Pernah diturunin karena penumpangnya cuma aku doang," cerita Teti pada Jabar Ekspres, Senin (29/8) sore.
Menurutnya, kebiasaan sopir angkot seperti itu mesti disorot. Terlebih, hal demikian terjadi bukan sekali dua kali menimpa Teti. "Itu, sih, kayak tidak ada tanggung jawabnya," imbuhnya.
Selain itu, sopir angkot yang mangkal terlalu lama, kata Teti, termasuk juga ke dalam pekerjaan rumah (PR)yang harus juga diperbaiki para penyedia moda transportasi tersebut.
"Apalagi kalau di pangkalan. Kebanyakan dari mereka tidak mau berangkat sebelum penuh," katanya.
"Kalau ngetem itu mungkin tujuannya biar dapet penumpang, terus kalau jalan tanpa penumpang juga jadinya boros bensin. Tapi tetep aja, jangan kelamaan sampai bikin penumpang kesel," tandasnya.
Cerita serupa pernah dialami seorang penumpang lainnya, Alfin Faisal Hakim, 42, menyebutkan bahwa lama dari ngetem itu pernah dirasakan hampir sampai satu jam lamanya.
Alfin menuturkan, dirinya yang sengaja naik transportasi ini dari terminal Caheum, berniat menghabiskan liburan akhir pekan bersama keluarga ke Gasibu menaiki angkot malah berakhir seperti perjalanan menuju ke Batujajar, Kabupaten Bandung.
"Ngetem di terminal kurang lebih 15 menit, di pertigaan 10 menit, di perempatan Padasuka 10 menit, di perempatan Pasar Cikutra 10 menitan, sampai di perempatan Pahlawan 10 menit," tuturnya.
Warga Bandung yang tinggal di daerah Jatihandap serta tidak jauh dari Terminal Cicaheum itu, mengatakan, dirinya mulai terbiasa naik angkot di luar terminal. Sekalipun tidak menutup kemungkinan kalau transportasi ini bakal ngetem.