SUMEDANG - Pemerintah Desa (Pemdes) Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, memberikan perhatian kepada para peternak dengan cara membantu memfasilitasi permasalahan yang timbul karena ancaman Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Diketahui, peternak di Desa Haurngombong tidak semuanya beternak sapi pedaging atau penggemukkan, namun juga didominasi oleh ternak sapi untuk susu perah.
Kepala Desa Haurngombong, Dadang mengatakan, akibat ancaman PMK yang begitu besar, sehingga pelaku ternak yang khawatir.
"Kalau dikatakan terdampak itu para peternak sapi susu perah sangat terdampak," kata Dadang kepada Jabar Ekspres, Minggu (10/7).
Menurutnya, dampak yang dialami para peternak sapi perah itu salah satu faktornya dari pakan ternak, yang perlu diperhatikan baik kebersihannya dan kelengkapan gizinya.
"Kalau ada bakteri dari paparan PMK, itu ke kandungan air susu sapinya juga bakal berpengaruh," ujar Dadang.
Dia menyampaikan, kareka paparan PMK cukup mengancam hewan ternak, maka para peternak diberikan bantuan dan dukungan.
"Di sini kita tidak memberikan bantuan berupa penggantian hewan yang mati atau misal pemberian vitamin dan obat-obatan untuk hewan ternak," ucapnya.
"Tapi kita bantu dan dukung para peternak yang merasa kesulitan terkait PMK dengan memfasilitasi kebingungan mereka. Kita sebagai perantara atau jembatan informasi kepada pihak dinas atau ke KSU (Koperasi Serba Usaha)," tambah Dadang.
Dia mengaku, untuk hasil produksi air susu murni dari sapi perah di Desa Haurngombong, akibat paparan PMK mengalami penurunan.
"Kalau detil penurunan jumlah dan kualitasnya, bisa ditanyakan ke KSU, karena meraka yang menampung hasil perah susu dari para peternak," imbuhnya.
Dijelaskan Dadang, untuk bantuan terhadap para peternak di wilayahnya itu, salah satunya mengupayakan agar hewan-hewan ternak di Desa Haurngombong bisa mendapat perhatian alias bantuan kesehatan untuk hewan dari pemerintah.
"Ke Dinas Peternakan (Kabupaten) Sumedang saya bertanya soal aturan gimana supaya bisa dapat vaksin, vitamin atau obat untuk hewan ternak," tuturnya.
"Apa saja syarat yang harus dilengkapi peternak misalkan. Karena mereka (peternak) gak semua paham, masih ada yang awam, di sini peran desa untuk jadi jembatan informasinya," lanjut Dadang.
Sementara itu, Dadang menegaskan, dirinya berupaya semaksimal mungkin agar para peternak di Desa Haurngombong tidak mengalami kerugian besar akibat PMK.