Banjir Bandang di Sungai Cianten Bogor Tewaskan Satu Warga, Satu Lainnya Hilang

Kamis 23-06-2022,14:17 WIB
Reporter : Jabar Ekspres
Editor : Wanda Novi

BOGOR - Satu orang warga Desa Cibunian, Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, meninggal dunia akibat banjir bandang dan longsor dari luapan air Sungai Cianten pada Rabu (22/6) malam. Selain itu, satu orang dilaporkan hilang dan enam rumah rusak berat.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko menyebutkan, korban meninggal atas nama Aam seorang ibu berusia 40 tahun. Sementara itu satu orang lain, Umar, 42, dinyatakan hilang dan dalam pencarian.

Bencana alam yang dipicu hujan lebat itu juga menyebabkan sejumlah kerusakan lainnya. Seperti fasilitas umum berupa jembatan, akses jalan, dan kolam peternakan milik warga.

”Akses jalan tertutup longsoran di Kampung Muara RT 02 RW 01, jembatan terputus di Kampung Cimanggu RW 13 dan Kampung Bandar Jaya RW 09, serta kolam peternakan milik warga terdampak banjir di Kampung Babakan RW 08,” kata Aris seperti dilansir dari Antara.

Menurut Aris, luapan Sungai Cianten juga tidak hanya menyebabkan banjir bandang, melainkan juga tanah longsor. Sejumlah wilayah terdampak bencana di Desa Cibunian seperti di Kampung Pondok Gombong, Kampung Muara, Kampung Cimanggu, Kampung Bandara Jaya, Kampung Bajakan, dan Kampung Rawa.

”Jalan yang tertutup longsoran di Kampung Muara RT04/01. Jembatan putus di Kampung Cimanggu RW13 dan Kampung Bandar Jaya RW 09. Ada juga kolam peternakan milik warga terdampak banjir di Kampung Babakan RW 08,” papar Aris.

Banjir bandang juga menerjang Desa Purasari, Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (22/6) akibat luapan Sungai Cisarua yang merupakan anak Sungai Cianten. BPBD mencatat sekitar 1.620 warga terdampak bencana tersebut.

Aris Nurjatmiko mengungkapkan, banjir menerjang 5 RT di kampung tersebut yakni RT 01, 02, 03, 04, dan 05, di RW 06, Kampung Cisarua, Desa Purasasi, Kecamatan Leuwiliang. Adapun jumlah yang terdampak mencapai 405 kepala keluarga (KK) dengan 1.620 jiwa.

”Kemarin itu hujan intensitas cukup tinggi hingga aliran Sungai Cisarua meluap, kemudian banjir bandang dan memutus aliran air bersih warga,” tutur Aris.

Menurut dia, BPBD terus berkoordinasi dengan beberapa pihak untuk melakukan evakuasi, asesmen serta mendistribusi air bersih untuk warga. Saat ini air berangsur surut namun warga diminta untuk tetap waspada.

”Kami imbau masyarakat untuk tetap waspada. Sejauh ini kebutuhan dasar itu air bersih. Karena terputus alirannya,” terang Aris. (jawapos-red)

Kategori :