Bupati Bandung Siapkan Penyertaan Modal Rp 10 Miliar Untuk 100 KDMP yang Sudah Jalan

Bupati Bandung Siapkan Penyertaan Modal Rp 10 Miliar Untuk 100 KDMP yang Sudah Jalan --
Mulai dari SD, SMP dan SMA, maka setelah selesai sekolah SLTA bisa langsung bekerja atau melanjutkan ke Perguruan Tinggi dengan cara gratis.
Lebih lanjut Kang DS menyoroti KDMP. Hadirnya koperasi ini, beda dengan koperasi lainnya. KDMP lahir didukung oleh pemerintah, bahkan Presiden memerintahkan melalui Menko bahwa bank Himbara harus mensupport dan mendukung pemberian pembiayaan permodalan kepada KDMP.
"Untuk mensupport permodalan, desa sebagai penanggung jawab. Kalau misalkan KDMP pinjam ke bank Himbara," katanya.
Apabila program KDMP ini dilaksanakan sebaik-baiknya dan sukses, lanjutnya, maka ada dua manfaat. Pertama, bagi desa itu hadirnya dana desa itu dari pemerintah pusat tetap bisa dilaksanakan untuk pembangunan. Kedua, ada penambahan pendapatan asli desa berasal dari hasil SHU (Sisa Hasil Usaha) dari KDMP.
"Keuntungan atau benefitnya 20 persen dari SHU KDMP tersebut. Modal usaha KDMP bisa dari ADPD melalui mekanisme musdes (musyawarah desa)," ungkapnya.
Kang DS meminta bantuan kepada para Kepala Desa, Ketua KDMP, Ketua BUMDes dan Ketua BPD untuk melaksanakan roadshow ke setiap Dusun.
Kemudian mengundang para RT untuk melaksanakan diskusi dan mensosialisasikan KDMP lahir. Selain itu untuk mencatat potensi di masing-masing dusun.
Misalnya, mencatat berapa petani yang sudah bercocok tanam padi, sebab ada 29 macam kebutuhan untuk mensuplai dapur MBG. Mulai dari beras, daging ayam, daging sapi, tahu, tempe, minyak, bayem, buah-buahan dan lain-lain.
Pihaknya berharap warga yang masih menganggur untuk diajak dalam program KDMP dan MBG ini, supaya mendapatkan penghasilan. Warga bisa membuka usaha budidaya ikan lele melalui bioflok, dan ikan lelenya untuk suplai ke dapur MBG.
"Satu dapur MBG membutuhkan 40 kolam bioflok," katanya.
Ia menjelaskan penerima manfaat program MBG di Kabupaten Bandung sebanyak 1,263 juta jiwa dengan anggaran Rp.5,4 triliun setahun.
Kebutuhan bahan pokoknya tidak kurang dari Rp.3,4 triliun. Rata-rata belajar ke KDMP sebesar Rp.12 miliar per tahun.
"Modal usaha KDMP bisa dari investor. Sah, sah," ucapnya.
Tahun depan 2026, Kang DS menegaskan bahwa akan menyiapkan penyertaan modal sebesar Rp.10 miliar untuk minimal 100 KDMP dan masing-masing mendapatkan Rp.100 juta.
"Syaratnya, koperasinya harus sudah aktif dan jalan," tegasnya.
Sumber: