Wali Murid Geruduk SD di Ciawi: Layangkan 3 Tuntutan

Wali Murid Geruduk SD di Ciawi: Layangkan 3 Tuntutan

Aksi damai di SD IT Roudlotul Jannah, Ciawi, pada Selasa (19/8/2025). Foto: Regi--

Selain itu, dia mengungkapkan, rasa resah dan sedih saat mengetahui surat pemberitahuan pemberhentian untuk Edi dan Sopian.

"Resah, sedih, kenapa harus kaya begini, soalnya yang dari dulu-dulu gak pernah ada kejadian begini," ungkapnya.

Bahkan, Hera menuturkan, ia menyekolahkan kedua anaknya ke SD IT Roudlotul Jannah karena kualitas pendidikan yang diberikan oleh para guru.

"Masuk RJ ini kan ngeliat dari guru-gurunya ya, bukan dari rjnya, sebelum-sebelumnya adenya ini kan punya kakak, kakaknya dari TK, SD, SMP disini, karena kita ngelihat gurunya jadi masuk sini kualitas guru-gurunya," pungkasnya.

RADAR JABAR - Wali murid SD IT Roudlotul Jannah melakukan aksi damai di gedung yayasan. Hal itu dilakukan, karena mereka menilai kebijakan tidak sesuai dengan para guru.

Pantauan di lapangan, puluhan wali murid beserta alumni mengenakan baju berwarna serba hitam dan menggunakan pita berwarna merah yang dipasang pada kepala maupun lengan baju.

"Ada kebijakan dari direktur, pihak manajemen yang tidak disetujui lah, baru 10 bulan sudah memberikan kebijakan yang tidak sesuai dengan nurani maupun dari guru-guru," kata Koordinator Lapangan Hakiyudin di Ciawi, pada Selasa (19/8/2025).

Dia mengungkapkan, terdapat tiga tuntutan dari aksi damai tersebut kepada pihak yayasan, yakni kembalikan para guru dan siswa belajar seperti biasa, Edi dan Sopian kembali bekerja, dan aturan yang dibuat direktur perlu direvisi atau dihapus.

Sebagai informasi, Edi selaku Kepala Sekolah dan Sopian sebagai Wakil Kepala Sekolah.

"Kembalikan guru-guru dan anak-anak belajar seperti biasa, dua hapus atau cabut SP kepada Pak Sopian dan Pak Edi, ketiga aturan yang dibuat oleh direktur untuk direvisi bahkan dihapus," ungkap dia.

Hakiyudin menuturkan, ketiga tuntutan tersebut hampir semuanya terpenuhi oleh pihak yayasan. Namun, untuk Sopian masih dilakukan negoisasi. Kata dia, bila Sopian tidak kembali dipekerjakan, untuk kelas 6 SD IT Roudlotul Jannah tidak memiliki guru lain.

Ia menambahkan, menugaskan kembali Sopian ke SD tersebut perlu menempuh proses yang panjang karena guru itu sudah di PHK.

"Karena kalau tidak ada pak sopian kelas 6 gurunya tidak ada, ini sedang negosiasi, tinggal nanti kebijakan dari yayasan atau dari kepala sekolah, karena pak sopian itu sudah diPHK, jadi untuk kembali itu butuh proses, ada aturan, apakah dengan kekeluargaan atau dengan aturan, kita harap dengan kekeluargaan," katanya.

Sementara itu, wali murid Hera (36) mengatakan, dirinya mengikuti aksi damai tersebut karena para guru di SD itu sangat mengayomi para siswa.

Sumber: