Presiden Prabowo Ingin Berdiskusi dengan Tokoh yang Pesimis terhadap Masa Depan Indonesia

Presiden Prabowo Ingin Berdiskusi dengan Tokoh yang Pesimis terhadap Masa Depan Indonesia

Presiden Prabowo --Antara

RADAR JABAR - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengungkapkan keinginannya untuk berdialog dengan para tokoh yang memiliki pandangan pesimistis terhadap masa depan Indonesia, khususnya sejak Kabinet Merah Putih dipimpin olehnya.

Dalam program televisi "Presiden Prabowo Menjawab" yang tayang di TVRI dari Jakarta pada hari Selasa, Prabowo menyatakan pentingnya dialog tersebut agar bisa menyamakan pandangan dan mengidentifikasi hal-hal yang perlu diperbaiki, guna mencegah terjadinya masa depan yang dikhawatirkan.

“Saya ingin berdialog. Saya ingin bertemu, siapapun itu. Ayo kita diskusikan. Tidak perlu di depan publik. Kalau ada yang melihat Indonesia suram, mari kita cari tahu maksudnya. Kalau memang demikian, mari kita bekerja agar Indonesia tidak gelap,” ujarnya.

Frasa “Indonesia gelap” sempat ramai dibicarakan, terutama di media sosial dan dalam sejumlah aksi unjuk rasa di berbagai kota. Salah satunya digunakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) saat melakukan demonstrasi di Jakarta pada pertengahan Februari 2025. Tagar tersebut mencerminkan kekhawatiran terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada rakyat.

 

BACA JUGA:Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Turunkan Harga Pangan Berprotein Hingga 2026

BACA JUGA:Pergerakan Tanah di 'Halaman Rumah' Presiden Prabowo, Warga: Rumah Retak hingga Dapur Amblas

 

Salah satu program yang menuai kritik adalah Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini dipandang menelan anggaran besar dan dituduh sebagai alat politik semata.

Sebagai respon, Prabowo menegaskan niatnya untuk memulai komunikasi dengan tokoh-tokoh yang memiliki pandangan kritis melalui pengiriman surat pribadi. Ia menyebut beberapa nama seperti Refly Harun dan Rocky Gerung sebagai pihak yang ingin diajak berdiskusi secara langsung.

“Saya akan kirim surat ke Refly Harun atau siapa pun, termasuk Rocky Gerung. Katakan pada saya apa yang salah. Kalau saya ingin memberi makan anak-anak yang kelaparan, apa salahnya itu?” katanya.

Menanggapi secara khusus kritik terhadap program MBG, Prabowo menjelaskan bahwa kebijakan tersebut dilandasi oleh data konkret, bukan hanya teori. Ia menyebutkan bahwa angka stunting di Indonesia masih tinggi, lebih dari 20 persen, sehingga diperlukan tindakan nyata dari pemerintah.

Menurutnya, MBG merupakan langkah yang tepat karena dari hasil tinjauan langsung, ia melihat banyak anak-anak Indonesia masih kesulitan mendapatkan makanan bergizi dan sehat, yang sangat penting dalam mengatasi masalah stunting.

“Ini tidak bisa dibiarkan. Saya tidak bisa terima. Sebagai pemimpin dan patriot, ini bukan negara yang saya perjuangkan sejak muda hanya untuk membiarkan rakyat kelaparan. Saya akan berjuang sekuat tenaga agar tidak ada satu pun rakyat Indonesia yang lapar,” tegas Prabowo menutup pernyataannya.

Sumber: