Kelakar Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Dihadapan Sopir Angkot Puncak Bogor

Kelakar Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Dihadapan Sopir Angkot Puncak Bogor

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Bupati Bogor Rudy Susmanto bersama rombongan sopir angkot Puncak, pada Kamis (27/3/2025).-tangkapan layar instagram @dedimulyadi71-Instagram

RADAR JABAR - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meliburkan sopir angkot, karena diduga kerap ngetem yang menyebabkan macet di kawasan Puncak.

Ia menjelaskan pada unggahan di Instagram, dirinya sempat berkelakar kepada para sopir angkot serta memaparkan kondisi kawasan Puncak acap kali terjadi kemacetan horor setelah Lebaran.

"Sekarang mereka (sopir angkot) kita liburkan, biarkan dia bahagia mendekap istrinya di rumah, dan biarkan hati aku tetap merana karena tidak ada yang bisa ku dekap " kata Dedi Mulyadi dalam unggahan akun instagramnya, Kamis (27/3/2025).

Dedi juga menyampaikan ucapan selamat kepada pihak Pemkab Bogor dan TNI-Polri karena tugas pengamanan jalur Puncak saat lebaran menjadi ringan.

BACA JUGA:Dedi Mulyadi Lakukan Mutasi Besar-Besaran Pejabat Pemprov Jabar, dari Kepala Dinas hingga Direktur Rumah Sakit

BACA JUGA:Bupati Bogor Rudy Susmanto Kerahkan Upaya Maksimal Benahi Jembatan Putus Imbas Banjir

"Selamat Pak Bupati, Pak Wakil Bupati, Pak Dandim, Pak Kapolres, biar tugasnya ringan. Kalau mereka tidak ngetem di jalan, mereka libur, minimal di jalannya kosong macetnya tidak terlalu parah," kata dia.

Dirinya juga mengimbau, dilarang ada tindakan pungutan liar di Jalur Puncak.

Diketahui, mengantisipasi tindakan premanisme itu. Pemkab Bogor telah mempersiapkan untuk bentuk Satgas Pemberantasan Premanisme.

Politisi Partai Gerindra itu, berkelakar kembali kepada para sopir angkot. Kata dia, mereka (sopir angkot) menjadi preman (free man) selama satu minggu.

BACA JUGA:Lewat Pantauan Udara, Bupati Bogor Rudy Susmanto Ungkap Kondisi Bojong Kulur Pascabencana

BACA JUGA:Bupati Bogor Rudy Susmanto Kerahkan Upaya Maksimal Benahi Jembatan Putus Imbas Banjir

Free man yang dimaksud oleh Dedi yakni, menjadi laki-laki yang bebas.

"Sekarang ada satgas anti preman, dan mereka jadi free man. Selama seminggu jadi free man jadi laki-laki yang bebas tidak kerja, punya duit, teu dicarekan ku pamajikan (tidak dimarahi oleh istri)," pungkasnya.* (Regi)

Sumber: