Operasi Keselamatan Lodaya 2025 Dimulai, Polresta Bandung Fokus Edukasi dan Penertiban

Operasi Keselamatan Lodaya 2025 Dimulai, Polresta Bandung Fokus Edukasi dan Penertiban

--

RADAR JABAR - Operasi Keselamatan Lodaya tahun 2025 mulai digelar serentak selama dua pekan kedepan, yakni sejak 10 hingga 23 Februari 2025. 

Dimana, kegiatan ini bagian dari persiapan menjelang Operasi Ketupat guna meningkatkan keselamatan berkendara di wilayah Kabupaten Bandung.

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Aldi Subartono menegaskan bahwa Operasi Keselamatan Lodaya 2025 juga bertujuan utama menekan angka fatalitas kecelakaan lalu lintas dan mengurangi jumlah pelanggaran. 

Ia juga menekankan bahwa pendekatan yang digunakan dalam operasi ini adalah humanis dan tegas, agar tujuan operasi tidak tercoreng oleh tindakan yang bertentangan dengan prinsip keselamatan dan edukasi.

"Operasi ini, akan difokuskan pada beberapa aspek penting dalam keselamatan berkendara, di antaranya, edukasi ke sekolah-sekolah dan masyarakat mengenai pentingnya tertib lalu lintas," ujar Aldi Subartono dalam keterangannya, Senin, 10 Februari 2025.

Lalu, tambah Aldi, pemeriksaan kendaraan (remcek) untuk memastikan kelayakan kendaraan, terutama bus yang mengangkut penumpang, termasuk murid sekolah.

BACA JUGA:Operasi Lilin Lodaya 2024, Ribuan Personel Gabungan Siap Amankan Libur Nataru di Kabupaten Bandung

BACA JUGA:Operasi Zebra Lodaya 2024: 5.924 Pelanggar Terjaring, Helm hingga Knalpot Brong Dominasi Pelanggaran

Selain itu, kata ia, penertiban pelanggaran lalu lintas selama Operasi Keselamatan Lodaya meliputi pengendara yang tidak menggunakan helm, berboncengan lebih dari dua orang, melawan arus lalu lintas, menggunakan handphone saat berkendara, merokok saat berkendara dan kendaraan tanpa standar keselamatan.

"Kami menyoroti masih banyaknya pengendara yang melawan arus dengan alasan jarak dekat. Padahal, pelanggaran ini sering kali berujung pada kecelakaan fatal," ungkapnya.

“Kadang-kadang orang berpikir, ‘Pak, ini dekat’, tapi ketika terjadi kecelakaan, akibatnya bisa fatal. Kami ingin mengedukasi masyarakat bahwa keselamatan berkendara harus menjadi prioritas,” tegas Aldi.

Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa penggunaan handphone saat berkendara sangat berbahaya dan menjadi salah satu sasaran utama dalam operasi ini.

Oleh karena itu, pihaknya juga menekankan bahwa kesadaran masyarakat memegang peranan penting dalam menciptakan budaya tertib berlalu lintas. 

Ia mengajak semua pihak, mulai dari lingkungan keluarga, RT, hingga masyarakat luas, untuk turut serta dalam mengedukasi sesama agar disiplin dalam berlalu lintas.

Sumber: