Isu Siswa Dilarang Memotret Makanan Program Makan Bergizi Gratis, DPR RI Komisi X Beri Tanggapan
Siswa Dilarang Memotret Makanan Program Makan Bergizi Gratis-X/barengwarga-
RADAR JABAR - Setelah program Makan Bergizi Gratis digelar pada 6 Januari 2025, muncul beragam tanggapan dari masyarakat, beredar kabar siswa dilarang memotret dan membagikan foto menu makanan tersebut.
Larangan ini menjadi topik perbincangan yang ramai di dunia maya, terutama di platform media sosial X.
"1. gak semua anak dapet makanan, beberapa kelas cuma dapet susunya aja.
2. gak boleh protes dan dilarang foto mempengaruhi kredibilitas sekolah katanya.
3. Sayurnya mentah, Ayamnya hambar," ungkap akun X @barengwarga.
"Di sekolah tempat ngajarku kemaren, anak-anak maupun guru atau staff sekolah udah dihimbau buat nggak mempublikasi makan siang gratis ke media sosial. Kalau ada komplain, ke pihak sekolah langsung aja, biar pihak sekolah yang menyampaikan ke panitia," tambah akun @ny*** di postingan berbeda.
Selain itu, banyak warganet yang menyampaikan pendapat terkait imbauan untuk tidak membagikan cerita mereka tentang program ini.
BACA JUGA:SPPG Purwakarta Temukan Sejumlah Anak yang Tidak Terbiasa Makan Nasi Saat Program MBG
BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Tidak Ada Menu Susu, Begini Kata Wamensos
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjarifudian, berpendapat bahwa hal tersebut berkaitan dengan dampak yang mungkin muncul di tengah masyarakat.
"Maksudnya itu bukan melarang orang ini, tapi jangan sampai meresahkan masyarakat. Padahal itu sebenarnya bukan sesuatu yang sifatnya menyeluruh sehingga nanti kan ujung-ujungnya tadi membuat keresahan atau kegaduhan. Itu sebetulnya yang saya tangkap seperti itu," ujar Hetifah ketika ditemui di Kantor Kemendikdasmen Jakarta, dilansir dari laman Disway, 7 Januari 2025.
Namun, ia menekankan bahwa hal ini bukan dimaksudkan sebagai larangan. Sebaliknya, justru diharapkan menjadi bagian dari masukan yang dapat mendukung perkembangan program. Hetifah juga menyatakan bahwa pihaknya telah siap menerima berbagai masukan tersebut.
"Bukan melarang orang untuk memberikan input, justru sebaliknya. Kami pun di DPR sekarang sudah menyiapkan diri untuk menerima berbagai pertanyaan ataupun juga masukan-masukan."
"Kalau memang ada foto atau bukti-bukti video, itu juga bagus kan nanti kita akan lakukan tentunya akurasi ataupun investigasi yang benar. Yang penting tadi bahwa semua itu harus men-support agar program ini sukses," tandasnya.
Sumber: