Profil Cabup Kang DS: Raih 380 Penghargaan di Tingkat Nasional dan Internasional

Profil Cabup Kang DS: Raih 380 Penghargaan di Tingkat Nasional dan Internasional

Cabup Bandung, Kang DS bersama istri, Emma Dety--Yusuf/Radar Jabar

RADAR JABAR - Sosok pemimpin inspiratif yang lahir dan besar di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, yakni Dadang Supriatna atau lebih akrab disapa Kang DS. 

Lahir di Sapan, Desa Tegalluar, pada 7 Agustus 1971, perjalanan hidupnya menggambarkan kerja keras, semangat juang, dan dedikasi yang luar biasa bagi masyarakat Kabupaten Bandung. 

Dengan pengalaman dan prestasi yang panjang, Kang DS siap membawa Kabupaten Bandung ke level yang lebih tinggi.

Kang DS menempuh pendidikan dasar di MI Sapan, kemudian melanjutkan ke SMPN 02 Buahbatu (sekarang SMPN 1 Bojongsoang), dan STM Igasar Pindad. 

BACA JUGA:KPID Jabar Ajak Lembaga Penyiar Menjaga Lingkungan melalui Konten

BACA JUGA:Opini Kualitas Tertinggi dalam Pelayanan Publik, Pemkab Bandung Raih Anugerah dari Ombudsman RI

Ketekunan dalam pendidikan membawanya meraih gelar S1 dan S2 di bidang Ilmu Pemerintahan dari Universitas Langlangbuana dan gelar Doktor di Manajemen SDM dari Universitas Trisakti. 

Sejak remaja, ia sudah aktif di organisasi, dimulai ketika Kang DS menjabat sebagai Ketua Karang Taruna Desa Tegalluar pada usia 17 tahun, kemudian pernah menjadi Ketua KNPI Kabupaten Bandung, dan lebih dari 32 organisasi lain yang telah dijalani.

Karier Kang DS di dunia pemerintahan dimulai sebagai Ketua RT sejak muda dan berlanjut dengan dua periode sebagai Kepala Desa Tegalluar ketika ia masih berusia 26 tahun. 

Keberhasilan ini kemudian mengantarkannya menjadi anggota DPRD Kabupaten Bandung, DPRD Provinsi Jawa Barat, hingga akhirnya terpilih sebagai Bupati Bandung pada 2021. 

BACA JUGA:Keterbukaan Informasi Publik, Pemkab Bandung Raih Penghargaan dari Komisi Informasi Jabar

BACA JUGA:Pemkot Cimahi Inventarisasi Kerusakan Sekolah Akibat Badai, KBM Sementara Daring

Selama memimpin Kabupaten Bandung, Kang DS telah meraih 380 penghargaan, mulai dari tingkat nasional hingga internasional dalam jangka waktu satu periode yang hanya 3,5 tahun saja. 

Sebuah pencapaian luar biasa yang membuatnya dikenal sebagai kepala daerah yang inovatif dan menginspirasi di tingkat ASEAN.

Sumber: