5 Penyebab Kamboja jadi Negara Judi Termaju di ASEAN, Indonesia Harus Waspada!

5 Penyebab Kamboja jadi Negara Judi Termaju di ASEAN, Indonesia Harus Waspada!

Penyebab Kamboja jadi Negara Judi-RJ-

Melihat kondisi ini, terkadang kami merasa heran dengan situasi di negara kita, di mana perjudian dilarang keras, namun uang yang beredar dalam industri ini diestimasi mencapai ratusan triliun rupiah per tahun. Sayangnya, hingga kini belum ada langkah yang benar-benar efektif untuk memberantasnya secara tuntas.

Berbeda dengan Kamboja, mereka telah mengeluarkan undang-undang khusus untuk mengelola perjudian komersial. Pemerintah Kamboja juga menyadari pentingnya regulasi ketat untuk mengawasi aliran dana dalam industri ini demi mencegah praktik pencucian uang.

Selain itu, pemerintahnya memberlakukan sistem perpajakan progresif bagi bisnis kasino. Kasino kecil atau yang baru merintis, misalnya, dapat beroperasi dengan beban pajak yang ringan.

Kebijakan ini tidak hanya mendukung pertumbuhan industri perjudian tetapi juga membuka peluang besar untuk menciptakan lapangan kerja dan memperkuat sektor pariwisata. Dengan langkah-langkah tersebut, industri perjudian di Kamboja terus berkembang dan semakin menarik bagi investor maupun wisatawan.

2. Membuka Lapangan Kerja Baru

Salah satu alasan mengapa industri perjudian sangat berkembang di Kamboja adalah dampaknya yang signifikan terhadap perekonomian negara. Setiap harinya, Kamboja mampu mendatangkan ribuan wisatawan dari berbagai negara yang menghabiskan jutaan dolar di kasino.

Hal ini memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) Kamboja yang terus tumbuh setiap tahunnya.

Keberadaan kasino tidak hanya berdampak pada perekonomian secara langsung, tetapi juga mendorong pertumbuhan sektor lain, seperti penginapan, pusat perbelanjaan, dan tempat hiburan. Sebagai contoh, kota Poipet dan Sihanoukville kini mengalami kemajuan pesat dalam pembangunan, berbeda jauh dibandingkan beberapa tahun lalu ketika perjudian belum banyak berkembang di wilayah tersebut.

Industri perjudian ini juga membuka banyak lapangan pekerjaan baru di Kamboja, dengan beragam posisi seperti manajer kasino, operator judi, hingga pekerjaan di bidang jasa seperti housekeeping. Menariknya, perkembangan industri ini perlahan mengurangi tingkat pengangguran di Kamboja. Banyak penduduk lokal yang mendapatkan pekerjaan tetap dengan gaji yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Tidak hanya itu, industri ini juga menarik tenaga kerja asing. Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, banyak warga negara Indonesia yang bekerja di Kamboja sebagai admin judi online dengan tawaran gaji yang cukup tinggi.

3. Menarik Investasi Asing

Pesatnya pertumbuhan industri perjudian di Kamboja juga berhasil menarik minat investor asing. Sebagai contoh, perusahaan China Road and Bridge Corporation menginvestasikan 1,3 miliar dolar AS untuk proyek jalan tol yang menghubungkan Phnom Penh dan Poipet dengan panjang sekitar 131 kilometer.

Tujuan utama pembangunan jalan tol ini adalah untuk meningkatkan investasi di sektor pariwisata dan memperkuat aksesibilitas antara Kamboja dan Vietnam. Namun, salah satu alasan penting di balik proyek ini adalah untuk mempermudah turis dari Vietnam berkunjung ke Kamboja untuk bermain judi. Proyek ini diharapkan dapat semakin mempercepat pertumbuhan ekonomi Kamboja.

4. Mengejar Ketertinggalan Ekonomi

Meskipun perjudian di Kamboja kerap menuai kontroversi, langkah yang diambil pemerintah tidak sepenuhnya keliru. Industri ini terbukti mampu mendorong perekonomian Kamboja yang sebelumnya terpuruk dan stagnan.

Berkat pendapatan dari perjudian, Kamboja dapat membangun infrastruktur baru dan menciptakan banyak lapangan pekerjaan. Hal ini menjadi langkah signifikan bagi negara yang sedang berkembang.

Jika dibandingkan dengan negara lain, sektor ekonomi global saat ini didominasi oleh pemain lama: Amerika Serikat dengan industri teknologi, Jerman dengan otomotif, dan Tiongkok dengan manufaktur.

BACA JUGA:Promosikan Judi Online, Selebgram Asal Ciluluk Diamankan Polresta Bandung

Sumber: