Donald Trump Kritik Kebijakan Imigrasi Kamala Harris dan Peringatkan Dampaknya Bagi AS

Donald Trump Kritik Kebijakan Imigrasi Kamala Harris dan Peringatkan Dampaknya Bagi AS

Potret Mantan Presiden AS, Donald Trump--ANTARA/HO-Anadolu/www.aa.com.tr

RADAR JABAR - Mantan Presiden Amerika Serikat sekaligus calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, menyampaikan kritik tajam terhadap kebijakan imigrasi dan perbatasan yang diterapkan oleh Wakil Presiden AS, Kamala Harris, yang juga merupakan calon presiden dari Partai Demokrat.

"Dia akan 'menghancurkan' negara kita seperti dia menghancurkan San Francisco, seperti dia menghancurkan California," ujar Trump saat berkampanye di Asheboro, North Carolina, pada Rabu (21/8), berbicara di hadapan para pendukungnya dari balik kaca antipeluru.

Kampanye ini merupakan acara pertama Trump di luar ruangan sejak percobaan pembunuhan terhadapnya pada kampanye di Pennsylvania bulan lalu.

Trump memperingatkan bahwa jika "Kamerad Kamala" memenangkan pemilihan presiden pada 5 November mendatang, Perang Dunia III hampir pasti akan terjadi.

BACA JUGA:Ancaman Bom Melalui Surel Menargetkan Lebih dari 100 Lembaga Yahudi di Kanada

BACA JUGA:Jaksa Korsel Bebaskan Ibu Negara dari Dakwaan Terkait Penerimaan Tas Mewah Dior

"Apa pun yang disentuhnya, dia hancurkan. Dia adalah jaksa wilayah di San Francisco. Tempat itu menjadi kacau. Kemudian dia menjadi jaksa agung Negara Bagian California. Tempat itu menjadi kacau. Dan dia akan melakukan hal yang sama terhadap Amerika Serikat," tambahnya.

Trump juga menyinggung bahwa rakyat Amerika menjadi lebih aman saat Harris berada di Ruang Oval sebagai Wakil Presiden.

"Saya tidak tahu bagaimana Anda akan mendapatkan suara dengan membuka perbatasan. Anda tahu, dia (Harris) ingin perbatasan dibuka. Jika dia menjadi presiden, dalam empat tahun, akan ada 60 juta hingga 70 juta orang dari seluruh dunia--dan itu bukan hanya dari Amerika Selatan," kata Trump.

Calon wakil presiden Trump, Senator JD Vance dari Ohio, menambahkan bahwa Amerika Serikat tidak memerlukan presiden yang dipilih oleh para pialang kekuasaan.

BACA JUGA:Belanda Desak Israel Wujudkan Gencatan Senjata Ke Gaza

BACA JUGA:Menlu Retno Marsudi Terima Penghargaan 'Star of Merit of the Order of the State of Palestine'

"Kita membutuhkan presiden untuk rakyat, dan itulah sebabnya kita akan mengirim Donald Trump kembali ke Gedung Putih," ujarnya.

Mengenai keamanan nasional, Vance menyoroti upaya Harris dalam menangani perbatasan selatan Amerika.

Sumber: antara