3 Penyebab Mengapa Mobil BMW Tidak Awet
3 Penyebab Mengapa Mobil BMW Tidak Awet-Ilustrasi/Unsplash-
Selain itu, BMW sering menempatkan steker drainase di tempat yang buruk, yang merupakan masalah klasik yang diketahui dapat menyebabkan kebakaran. Mengapa demikian? Karena dengan steker drainase yang ditempatkan buruk, air dapat keluar dari titik pengumpulan dan menggenang di sana.
Air ini kemudian mencemari kabel dan konektor kabel, yang akhirnya menyebabkan kerusakan koneksi serta kabel itu sendiri. Hal ini dapat menyebabkan kegagalan pada sirkuit yang dipasoknya. Contoh kegagalan umum akibat masalah ini adalah kunci pintu, regulator jendela, wiper, dan sunroof.
Untuk membuktikan bahwa masalah kelistrikan BMW hampir selalu bermasalah, ada beberapa kasus penarikan produk terkait masalah berbasis listrik.
Misalnya, elemen pemanas PCV pada beberapa model seperti S90 dari tahun 2007 hingga 2011 menghadapi masalah dengan pemanas internal yang menyebabkan kebakaran mesin. Dari kasus ini, kita bisa menyimpulkan dan hampir semua sepakat bahwa masalah utama BMW adalah pada kelistrikan.
3. Penggunaan Bahan Plastik yang Berlebihan
Penggunaan bagian plastik pada BMW bukanlah hal baru. BMW menggunakan bahab plastik di banyak bagian, seperti sistem pendingin, termostat, pompa air, radiator, dan selang, yang semuanya terbuat dari plastik yang cepat rusak.
Contoh mobil yang terkena dampak penggunaan plastik ini adalah E46 dan S90, yang mengalami masalah seperti tutup katup yang melengkung, bocornya gasket tutup katup, dan kerusakan lainnya. Selain itu, mesin S65 dan S85 juga mengalami masalah dengan actuator throttle yang memiliki roda gigi plastik kecil yang mudah aus dan menyebabkan masalah mesin.
Kasus paling parah dalam penggunaan plastik ini ada pada mesin N54. Mesin ini menggunakan turbocharger dan memiliki tenaga yang luar biasa, tetapi tidak andal sama sekali karena pipa turbo dan sistem pendinginannya menggunakan plastik yang mudah retak dan bocor. Entah apa alasannya, BMW menggunakan plastik di beberapa bagian sensitif seperti mesin.
BMW sering kali kurang dalam pengujian konsep. Contoh masalah yang mendukung pernyataan ini bisa dilihat pada mesin diesel N47 Turbo. Mesin ini sebenarnya cukup bagus dan sangat bertenaga, tetapi timing beltnya sering putus, dan mesin ini sering mengalami kerusakan mesin yang parah.
Selain itu, seperti biasa, saluran pendingin yang terbuat dari plastik dan desain yang sulit diakses membuat mesin ini sulit untuk dirawat. Itulah alasan utama mengapa mobil BMW terkenal tidak andal.
Selain itu, mesin BMW tampaknya tidak dirancang untuk kondisi pasar Asia, khususnya Indonesia yang terkenal macet. Mesin BMW tidak bisa diajak bermacet-macetan yang terlalu parah karena suhu mesin yang panas. Jika jalan lancar, membawa BMW sangat menyenangkan, tetapi jika macet, rasanya lebih baik rebahan di rumah karena rasa deg-degannya bukan main.
Intinya, BMW adalah mobil yang spesial, spesial dalam perawatan, penanganan, dan penggunaannya. Bagi kalian yang ingin beralih dari mobil Jepang ke BMW, jangan kaget dengan harga suku cadang dan ketidakawetan mobil ini.
BACA JUGA:BMW R 1200 GS 2023: Motor Tenaga Dewa Mesin Super Canggih dan Elegansi yang Memukau! Kapan Rilis?
Bisa dibilang, kalian akan lebih sering ke bengkel spesialis BMW daripada menikmati mobil BMW itu sendiri. Karena alasan-alasan ini juga, harga mobil BMW bekas cenderung anjlok.
Bayangkan jika kalian membeli BMW baru hari ini dan menjualnya bulan depan, harga mobil tersebut sudah jatuh bebas. Misalnya, kalian membeli seharga Rp1 miliar, harga jualnya bisa hanya Rp650 hingga Rp700 jutaan saja, tergantung pada pembeli yang berminat.
Sumber: