Biden Sebut Kendaraan Tiongkok Berpotensi Memata-matai Warga Amerika

 Biden Sebut Kendaraan Tiongkok Berpotensi Memata-matai Warga Amerika

Ilustrasi --Freepik

RADAR JABAR - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengumumkan pada Kamis (29/2) waktu setempat bahwa ia telah memerintahkan Menteri Perdagangan AS untuk memulai penyelidikan terhadap kendaraan yang dilengkapi dengan teknologi terkoneksi dari Tiongkok dan "negara-negara lain yang menjadi perhatian."

"China bertekad untuk mendominasi masa depan pasar otomotif, termasuk dengan menggunakan praktik-praktik yang tidak adil," ujar Biden yang sebagaimana disampaikan dalam pernyataan yang dikutip oleh laman Carscoops pada Jumat (1/3).

Presiden menambahkan bahwa Tiongkok bersiap untuk membanjiri jalanan di Amerika dengan kendaraan berteknologi canggih yang dapat membawa risiko terhadap keamanan nasional.

BACA JUGA:Intelijen Australia Ungkap Seorang Mantan Politisi Menjadi Mata-Mata Asing

Biden juga menyatakan kekhawatiran bahwa kendaraan terhubung dari Tiongkok dapat mengumpulkan data sensitif tentang warga Amerika dan infrastruktur mereka, serta mengirimkannya kembali ke Republik Rakyat Tiongkok. Selain itu, kendaraan tersebut dapat diakses dari jarak jauh atau bahkan dilumpuhkan.

Kedutaan Besar Tiongkok di Washington telah mengkritik Gedung Putih karena menganggap kendaraan-kendaraan tersebut sebagai ancaman bagi warga Amerika. Meskipun demikian, Biden menegaskan bahwa Tiongkok memberlakukan pembatasan pada produsen mobil Amerika dan mempertanyakan mengapa kendaraan terhubung dari Tiongkok diizinkan beroperasi di negara mereka tanpa perlindungan.

"Mengapa kendaraan yang terhubung dari China harus diizinkan beroperasi di negara kita tanpa perlindungan?" tanya Biden.

BACA JUGA:Istana Kensington Keluarkan Pernyataan Kondisi Kesehatan Kate Middleton

Langkah ini menjadi bagian dari serangkaian tindakan pembatasan yang telah diterapkan AS terhadap perusahaan-perusahaan Tiongkok atas alasan keamanan nasional. Sebelumnya, AS telah melarang perusahaan telekomunikasi Tiongkok memasuki pasar mereka karena kekhawatiran serupa terkait penggunaan data.

Pejabat Gedung Putih menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk merinci tindakan apa yang akan direkomendasikan oleh Menteri Perdagangan dalam kasus kendaraan, namun, pemerintah memiliki kekuatan hukum yang luas yang dapat berdampak besar.

BACA JUGA:Dubes Palestina Optimis Hamas dan Israel Capai Kesepakatan Gencatan Senjata pada Bulan Ramadan

AS telah memberlakukan pembatasan terhadap kendaraan listrik dengan baterai buatan Tiongkok agar tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan kredit pajak kendaraan ramah lingkungan. Selain itu, tarif yang tinggi dikenakan pada kendaraan-kendaraan dari Tiongkok, meskipun pemerintah AS sedang mempertimbangkan untuk memodifikasi tarif tersebut untuk menargetkan kendaraan Tiongkok yang dirakit di Meksiko, Amerika Utara.

Departemen Perdagangan diberikan waktu 60 hari untuk memberikan pendapat, dan setelah itu akan mempertimbangkan pembuatan peraturan. Penyelidikan ini juga akan mencari informasi lebih lanjut tentang kendaraan yang dirakit di AS dan asal-usul perangkat lunaknya.*

Sumber: antara