Hasil Pengujian Performa Huawei Matebook D16 Sebagai Laptop Lebar Tipis Ringan yang Tak Main-Main
Hasil Pengujian Performa Huawei Matebook D16-RJ-
BACA JUGA:Melihat Lebih Dekat Spesifikasi Huawei P40 Pro Inovasi Tanpa Batas
Untuk storage-nya, langsung diberikan 1 TB NVMe Gen 4 yang memiliki kecepatan hampir mencapai 5000 mbps saat diuji. Selain memiliki kapasitas yang besar, kecepatannya juga sangat tinggi.
Dengan konfigurasi seperti ini, laptop ini cocok untuk kelas ultrabook yang tipis dan ringan. Huawei Matebook ini tetap stabil dan canggih. Ketika diuji dengan skenario rata kanan di Cinebench R15, dengan laptop dalam kondisi terhubung ke mode kinerja terbaik, hasilnya menunjukkan 282 poin untuk single core.
Untuk multicore, hasil running pertama hingga ketiga sekitar 2.400 poin, sementara running keempat dan keenam adalah 2.300 poin. Selebihnya, stabil di sekitar 2.200 poin. Suhu temperaturnya berkisar antara 90 hingga 95 derajat Celsius.
Dalam skenario kedua tanpa adapter, ada penurunan performa sedikit, namun tidak signifikan. Multicore masih stabil di sekitar 2000 poin, sedangkan single core dari 267 poin. Suhu temperaturnya juga tetap dalam kisaran yang sama.
BACA JUGA:Huawei MateBook D16, Elegansi dan Performa Luar Biasa dalam Satu Paket
Untuk baterai, meskipun Huawei Matebook D16 ini tidak memiliki sertifikasi Intel Evo, namun dalam hal detail baterai sebenarnya cukup awet. Saat browsing menggunakan WiFi dengan kecerahan layar di 50%, baterainya dapat bertahan sekitar 12 jam 40 menit. Proses pengisian dayanya juga cukup cepat, hanya memerlukan waktu sekitar 2 jam 15 menit dari 0 hingga 100% menggunakan adapter 70 watt.
Harganya cukup terjangkau, sekitar Rp 17 jutaan untuk varian dengan Core i9. Melihat kelebihan Huawei Matebook D16, jelas dengan harga tersebut, performanya sangat baik, membuat pekerjaan menjadi lebih efisien dan menghemat waktu, terutama untuk rendering hasil editing konten.
Namun, ada beberapa kekurangan Huawei Matebook D16 ini. Pertama, tidak ada slot RAM untuk upgrade, dan tidak ada slot SSD. Namun, keberadaan RAM yang besar dan storage yang besar sudah cukup memadai untuk produktivitas, termasuk menyimpan video 4K.
Kekurangan lainnya adalah ketiadaan port thunderbolt karena laptop ini tidak memiliki GPU diskrit. Namun, jika port thunderbolt diberikan, laptop ini bisa terhubung dengan eksternal GPU, memungkinkan pengguna untuk menambahkan GPU eksternal jika diperlukan tanpa harus membeli laptop baru.
Sumber: