Siapa Muhammad Qasim? Disebut Imam Mahdi Karena Mimpi yang Selalu Menjadi Kenyataan

Siapa Muhammad Qasim? Disebut Imam Mahdi Karena Mimpi yang Selalu Menjadi Kenyataan

Mimpi Muhammad Qasim yang Disebut Imam Mahdi-RJ-

Akhirnya, Pakistan berhasil mengalahkan negara adidaya seperti Amerika Serikat dan Rusia. Dengan demikian, Pakistan mendapat kendali penuh atas Timur Tengah dan negara-negara Arab. Semua wilayah ini menjadi bagian dari Pakistan, dan mereka mulai membangun kembali wilayah-wilayah tersebut.

Kedamaian di seluruh dunia akhirnya tersebar merata setelah melalui perang yang dahsyat. Mimpi Muhammad Qasim bisa diibaratkan sebagai panduan bagi umat muslim dalam menghadapi akhir zaman.

Ia menggambarkan perjuangan melawan ketidakadilan dan pusat kebangkitan Islam. Oleh karena itu, banyak mimpinya memberikan petunjuk mengenai apa yang terjadi di Pakistan.

Sebagai contoh, terkait dengan aliansi antara Amerika Serikat, Israel, dan India, aliansi ini memungkinkan India untuk semakin menindas umat muslim di negaranya. Tiga negara tersebut juga mendorong India untuk lebih menekan Pakistan.

Bahkan, dalam mimpi Muhammad Qasim, India akhirnya menyerang Pakistan saat negara tersebut dalam keadaan lemah, sesuai dengan yang telah disebutkan dalam mimpi tersebut.

Hal ini sejalan dengan hadits Nabi Muhammad SAW yang telah dinubuatkan 14 abad yang lalu. Hadits tersebut memprediksi terjadinya Ghazwatul Hind, yaitu perang Suci melawan India. Dalam bahasa Arab, Ghazwa adalah perang besar yang selalu dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW.

Ungkapan Ghazwatul Hind merujuk pada beberapa hadits shohih dari Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Sunan An-Nasai. Salah satu Hadits Shahih yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah menyatakan, "Utusan Allah berjanji bahwa kita akan menyerang India. Jika aku hidup cukup (lama) untuk melihatnya, maka aku akan mengorbankan diriku dan kekayaanku. Jika aku terbunuh, aku termasuk Syuhada, dan jika aku selamat aku akan menjadi Abu Hurairah al-muharrar (yang terbebas dari api neraka)." Hadits riwayat Sunan An-Nasai nomor 3.174.

Kebenaran Mimpi Muhammad Qasim

Ketua Gerakan Akhir Zaman (Gaza), Diki Chandra Purnama, menegaskan bahwa setelah lebih dari 5 tahun meneliti mimpi Muhammad Qasim, tidak ada yang bertentangan dengan Alquran dan hadis.

Bahkan, penelitian ini melengkapi pemahaman karena memberikan gambaran lebih detail mengenai apa yang akan terjadi. Ia terus menyebarkan mimpi ini di kalangan Ulama di Indonesia, Malaysia, dan Pakistan.

Respon positif ditunjukkan oleh beberapa ahli ketika ia mempresentasikan hal ini di beberapa pondok pesantren. Satu persatu, ulama dan tokoh aktivis Islam mulai mengakui kebenaran dari mimpi Muhammad Qasim.

Hal ini menunjukkan bahwa mimpi tersebut membawa informasi penting yang harus segera dibahas dan dipelajari oleh umat Islam di seluruh dunia agar kita bisa membaca peta pergerakan dari huru-hara di akhir zaman.

Mimpi Muhammad Qasim tentang Panji Hitam terkait dengan Hadits Ibnu Majah nomor 484. Rasulullah SAW bersabda, "Akan berperan 3 orang di sisi perbendaharaanmu (Ka'bah), mereka semua adalah putra Khalifah, tetapi tak seorangpun di antara mereka yang berhasil menguasainya. Kemudian terbit panji-panji hitam dari sebelah timur, lantas mereka memerangi kamu dengan suatu peperangan yang belum pernah dialami oleh kaum sebelummu."

Lalu Rasulullah bersabda, "Maka jika kamu melihatnya, berbayarlah, walaupun dengan merangkak di atas salju, karena dia adalah khalifah Allah, Al Mahdi."

Dalam hadis ini disebutkan panji-panji hitam akan memerangi musuh dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Panji Hitam ini sering ditafsirkan sebagai bendera sebuah negara, namun menurut Muhammad Qasim, dalam mimpinya, Panji Hitam adalah 3000 jet tempur hitam Pakistan yang dikerahkan dalam peperangan menghadapi musuh-musuh Islam.

Apakah Muhammad Qasim Imam Mahdi?

Meskipun ada orang-orang yang mempercayai Muhammad Qasim memiliki ciri-ciri Imam Mahdi, namun dirinya terus-menerus menolak disebut Imam Mahdi. Dia mengaku tidak pernah diperlihatkan visi mengenai Imam Mahdi dan dirinya tidak ingin menjadi Imam Mahdi.

Sumber: