KemenKopUKM: Sebanyak 2,5 Juta UMKM Indonesia Telah Memiliki NIB
KemenKopUKM: Sebanyak 2,5 Juta UMKM Indonesia Telah Memiliki NIB-Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Yulius saat memberikan sambutan resmi di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Rabu (27/9)-ANTARA/Fathnur Rohman
RADAR JABAR - Sebanyak 2,5 UMKM di Indonesia tercatat telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). Karena itu bisnis yang dirintis menjadi legal serta dimudahkan dalam mengakses layanan yang bersifat administratif.
Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM, Yulius meyebutkan bahwa NIB ditargetkan pada tahun ini hingga 2024 mendatang mencapai 10 juta NIB.
"Target kita tahun ini bisa mencapai 10 juta NIB sampai 2024. Kita terus mendorong setiap kegiatan itu diadakan NIB" ujarnya di Kabupaten Kuningan, pada Rabu (27/9).
BACA JUGA:Cak Imin Sebut PSI Harus Diwaspadai, Kaesang Punya Pendapat Lain
Ia juga menuturkan bahwa pada dasarnya kepemilikan NIB nantinya akan mendatangkan beberapa keuntugan bagi pelau UMKM. Salah satunya yaitu dipermudahnya urusan pendanaan, pinjaman kredit usaha rakyat (KUR) dan yang lainnya.
Menurut Yulius, pelaku UMKM dengan NIB akan menandakan bahwa usaha yang dijalankan bersifat forma serta kredibilitas yang dapat dipertanggungjawabkan.
"Dengan NIB meeka yang tadinya informal menjadi formal. Dengan begitu mereka akan mendapatkan kemudahan semacam pendanaan, pinjaman KUR dan juga lebih terorganisir" ujarnya.
Meskipun demikian, Yulius mengakui bahwa KemenKopUMKM juga masih menghadapi tantangan yang cukup besar demi mengedukasi pelaku UMKM terkait dengan pentingnya membuat NIB. Karena itu, KemenKopUKM tengah menggencarkan sosialisasi kepada para pelaku UMKM agar mau mengurus pembuatan NIB yang terbilang mudah, serta tidak memakan waktu yang lama.
BACA JUGA:Anggota DPR Komisi VII Harapkan Anggara EBT Lebih Ditingkatkan
"Belum tentu dan susah meyakinkan ke UMKM, bahwa NIB itu penting. Banyak juga saya bertemu UMKM tidak mengerti apa itu KUR dan penanaman modal" ujar Yulius.
Yulius juga menjelaskan produk UMKM sangat berkontribusi besar untuk mendongkrak ekonomi, baik itu pada tingkat daerah maupun tingkat nasional. Ia juga menyebutkan sebanyak 17,5 persen barang ekspor Indonesia berasal dari produk UMKM dengan berbagai varian komoditi, yaitu kuliner, kriya, tekstil hingga mencangkup hasil olahan perkebunan serta pertanian.
"Sudah banyak produk UMKM yang telah diekspor seperti rotan dan pakaian jadi sudah dikirim ke luar negeri. Jadi ekspor Indonesia itu 17,5 persen dari total semua berasal dari UMKM" ujarnya.*
Sumber: