Apakah Benar Mengkonsumsi Makanan Pedas Bisa Menurunkan Berat Badan? Yuk Simak Baik-baik di Bawah Ini!

Apakah Benar Mengkonsumsi Makanan Pedas Bisa Menurunkan Berat Badan? Yuk Simak Baik-baik di Bawah Ini!

Apakah Benar Mengkonsumsi Makanan Pedas Bisa Menurunkan Berat Badan Yuk Simak Baik-baik di Bawah Ini!-Makanan Pedas Bisa Menurunkan Berat Badan-Freepik

RADAR JABAR - Terkadang, makanan pedas telah dianggap sebagai senjata rahasia untuk membantu menurunkan berat badan.

Namun, apakah klaim ini benar? Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi hubungan antara makanan pedas dan penurunan berat badan, serta apakah ada bukti ilmiah yang mendukung klaim ini.

Makanan pedas telah menjadi bagian integral dari banyak budaya kuliner di seluruh dunia. Cabai, bubuk cabai, saus sambal, dan berbagai jenis rempah pedas telah digunakan dalam hidangan tradisional di berbagai negara.

Tidak hanya memberikan rasa pedas yang menggugah selera, tetapi juga memiliki klaim untuk meningkatkan metabolisme dan membantu seseorang mengurangi berat badan.

Mari kita lihat apakah ada dasar ilmiah di balik klaim ini.

 

Efek Sementara Terhadap Metabolisme:

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa makanan pedas dapat meningkatkan metabolisme seseorang secara singkat.

Cabai mengandung senyawa bernama kapsaisin, yang dapat meningkatkan suhu tubuh dan mempercepat laju metabolisme.

Namun, efek ini umumnya bersifat sementara dan tidak signifikan dalam jangka panjang. Dengan kata lain, meskipun makan makanan pedas mungkin dapat membantu Anda membakar sedikit lebih banyak kalori dalam waktu singkat, itu bukanlah solusi ajaib untuk penurunan berat badan.

 

BACA JUGA:Kalian yang Suka Mengkonsumsi Makanan Pedas Berlebihan, Coba Simak Baik-baik di Bawah Ini!

 

Kurangnya Bukti Kuat:

Penelitian yang mendukung klaim bahwa makanan pedas secara signifikan membantu menurunkan berat badan masih terbatas dan tidak selalu konsisten.

Sebagian besar studi yang ada dilakukan dalam pengaturan laboratorium dan seringkali melibatkan dosis kapsaisin yang jauh lebih tinggi daripada yang biasanya dikonsumsi dalam makanan sehari-hari.

Sumber: