Stunting, Masalah Dan Upaya Pencegahan Sejak Dini
dr Widya, M.K.M--
RADAR JABAR - Stunting pada bayi dan balita selalu menjadi kasus yang terus menerus tinggi di Indonesia. Hal ini tentu meresahkan dan menjadi momok menakutkan bagi setiap ibu atau calon ibu.
Stunting merupakan gangguan tumbuh kembang yang menyebabkan anak memiliki postur tubuh pendek atau jauh dari rata-rata anak lain di usianya. Stunting mulai terjadi ketika janin masih dalam kandungan disebabkan oleh asupan makanan ibu selama kehamilan yang kurang bergizi. Akibatnya, gizi yang didapat anak dalam kandungan tidak mencukupi. Kekurangan gizi akan menghambat pertumbuhan bayi dan bisa terus berlanjut setelah kelahiran.
Stunting pada anak dapat disebabkan oleh bermacam-macam faktor, mulai dari faktor genetik, kurangnya asupan nutrisi saat di dalam kandungan dan setelah lahir, infeksi berulang, hingga tingkat pengetahuan orang tua yang rendah mengenai tumbuh kembang normal anak.
Menurut data dari Bappenas, diperkirakan bahwa indikator Stunting belum mencapai target yang ditentukan. Perkiraan revalensi balita stunting di tahun 2024 mencapai 16.1%, seharusnya berada di bawah 14%. Salah satu faktor risiko yang berkontribusi pada stunting adalah anemia pada ibu hamil. Berdasarkan Riskesdas, prevalensi anemia pada ibu hamil mengalami peningkatan yaitu dari 37.1% di tahun 2013 menjadi 48.9% di tahun 2018.
Untuk menurunkan prevalensi balita stunting, salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu hamil (antenatal care) menjadi 6 kali seperti tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2021 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan.
Tentu saja setiap ibu hamil ingin mempunyai kehamilan sehat hingga melahirkan dan menghindarkan si kecil dari risiko stunting bukan? Nah, Untuk bisa mendapatkan hal tersebut, simak tips berikut ya!
Terapkan Pola Hidup Sehat untuk Jaga Kesehatan Ibu Hamil dan Terhindar dari Risiko Stunting
Penting bagi ibu hamil untuk selalu menjaga kesehatan dirinya selama 9 bulan kehamilan, antara lain dengan :
1. Konsumsi Makanan Bergizi, khususnya Protein
Selama kehamilan kondisi kesehatan sangat bergantung dengan pola hidup sehat yang dilakukan oleh ibu hamil. Dengan mengkonsumsi makanan bergizi, khususnya protein, maka bisa membantu menambah stamina dan mengelola berat badan ketika hamil agar tetap sehat dan terhindar dari komplikasi kehamilan.
Bagi wanita hamil, unsur protein yang dibutuhkan sekitar 60 gram setiap hari. Berarti meningkat 10 gram lebih banyak dari kebutuhan sebelum hamil yag sebesar 50 gram per hari.
Ada banyak fungsi dari protein ini, diantaranya adalah ;
- Sebagai sumber Kalori
- Sebagai zat pembangun atau pembentuk serta memperbaiki jaringan tubuh pada janin seperti otot, tulang, mata kulit, jantung, dan hati
- Berperan dalam pembentukan darah
- Membantu pembentukan darah, cairan ketuban dan sel-sel janin agar sempurna
- Berguna dalam pertumbuhan jaringan dan plasenta bahkan otak
- Membentuk antibodi bagi perempuan dan janin
- Menjaga kesehatan tulang perempuan dan janin
Calon ibu yang kurang asupan protein beresiko menyebabkan bayi lebih kecil, bayi mengalami masalah seperti bibir sumbing atau kelianan fisik lainnya seperti salah satunya penyebab Stunting (anak tumbuh pendek).
BACA JUGA : tak-ingin-ada-temuan-baru-dedie-rachim-harap-diseminasi-audit-kasus-stunting
Bahkan kekurangan protein berefek pada kurang sempurnanya pembentukkan air susu ibu kelak dalam laktasi. Untuk itu perlu kita ketahui berbagai sumber protein yang bisa diperoleh, Misalnya, sumber protein Hewani dapat diperoleh dari daging sapi, daging ayam, ikan, putih telur, keju, susu dan sebagainya.
Agar kebutuhan protein tercukupi dengan tidak menambah asupan lemak secara berlebihan, maka seorang ibu sebaiknya mengolah sumber protein tersebut dengan cara direbus, dikukus, dipepes, atau boleh sesekali ditumis. Hindari proses menggoreng dengan minyak banyak (deep frying).
Susu sebagai salah satu sumber protein hewani dapat membantu menambah kebutuhan wanita hamil akan zat gizi karena selain mengandung protein juga zat lain seperti kalsium, fosfor, vitamin A, serta vitamin B1 dan B2. Setidaknya konsumsi susu dua gelas per hari dalam melengkapi kebutuhan gizi bagi wanita hamil. Kandungan protein dalam susu dapat menyumbangkan tenaga bagi wanita hamil agar tetap beraktivitas dengan baik di sepanjang kehamilannya.
Protein Hewani dinilai efektif dalam mencegah anak mengalami stunting. Pangan hewani mempunyai kandungan zat gizi yang lengkap, kaya protein hewani dan vitamin yang sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangan.
Asupan protein hewani pada ibu hamil sangat penting dalam mencegah stunting pada janin yang dikandungnya. Gangguan pertumbuhan janin dalam kandungan menjadi salah satu penyebab utama anak lahir stunting salah satunya karena komponen gizi.
2. Konsumsi Vitamin Prenatal
Untuk ibu hamil sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi vitamin prenatal guna menjaga kesehatan dan juga menjadi usaha untuk menerapkan pola hidup sehat. Sebenarnya dengan mengkonsumsi makanan sehat setiap hari sudah memenuhi asupan nutrisi bagi ibu hamil. Tetapi, vitamin bisa membantu memenuhi dan memberikan tambahan nutrisi yang diperlukan janin dalam kandungan.
3. Rutin Berolahraga
Hamil bukan menjadi penghalang untuk berolahraga. Olahraga merupakan hal yang sangat penting dari pola hidup sehat untuk kamu demi menjaga kesehatan selama masa kehamilan. Olahraga juga bisa membantu melancarkan oksigen dan sirkulasi darah dalam tubuh, mengurangi stres ketika hamil dan memperkuat otot.
4. Tidak Minum Alkohol dan Merokok
Konsumsi alkohol dan merokok meningkatkan risiko keguguran janin. Dua hal buruk tersebut juga bisa mengakibatkan bayi lahir cacat, prematur hingga meninggal.
5. Kelola Berat Badan Agar Tetap Ideal
Semua perempuan yang sedang mengandung disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi untuk menjaga kesehatan. Tidak hanya itu, makan dengan teratur pun memiliki tujuan untuk menambah berat badan kamu saat hamil supaya ideal.
Untuk kamu yang memiliki berat badan ideal sebelum hamil, dianjurkan untuk menambah berat badan sampai 11,5 sampai 16 kg selama hamil. Lalu, untuk kamu yang sangat kurus saat sebelum hamil, maka harus menambah berat badan sekitar 13 sampai 18 kg selama kehamilan.
6. Banyak Minum Air Putih
Setiap ibu hamil disarankan untuk banyak minum air putih setiap harinya. Tercukupinya cairan dalam tubuh bisa membantu memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh, tidak terkecuali pada janin.
7. Tidur Cukup
Tidur menjadi salah satu hal penting dari pola hidup sehat para ibu hamil yang sering dianggap remeh.
Dalam rangka peringatan Hari Ibu, 22 Desember 2022 ini, Kementerian Kesehatan juga mengadakan Gerakan Nasional Bumil Sehat melalui kampanye #BumilSehat. Kegiatan ini melibatkan Kementerian / Lembaga di tingkat Pusat dan Daerah, swasta, organisasi profesi, organisasi masyarakat serta seluruh masyarakat, khususnya ibu hamil sebagai penerima manfaat langsung dari kegiatan ini. Gerakan ini diimplementasikan untuk mewujudkan ibu hamil yang sehat dan berpengetahuan serta mendapatkan pelayanan kesehatan selama kehamilan sebagai salah satu upaya pencegahan stunting sejak sebelum bayi dilahirkan. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan untuk 1) memberikan dukungan kepada ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan dan kepatuhan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan, mengonsumsi tablet tambah darah, dan mengonsumsi gizi seimbang; 2) mendorong peran keluarga, lingkungan kerja dan komunitas dalam pendampingan ibu hamil; 3) meningkatkan komitmen dan kolaborasi dari berbagai pihak terkait dalam rangka penyelenggaraan Bumil Sehat; dan 4) menyebarluaskan informasi, edukasi dan penggerakan melalui sosial media.
Kegiatan / momentum ini untuk bersama-sama melindungi dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi semua ibu hamil di Indonesia lebih sehat dan bahagia melalui :
1. Pemeriksaan kehamilan minimal 6 kali dan 2 kali di antaranya USG oleh Dokter.
2. Mengikuti kelas ibu hamil minimal 4 kali.
3. Konsumsi Tablet Tambah Darah setiap hari, makan sesuai rekomendasi dan pantau berat badan.
4. Melakukan persalinan di fasyankes.
Yuk jadi ibu cerdas dan dukung ibu hamil sehat dan bahagia dengan memberikan asupan gizi seimbang untuk mencegah stunting. (dr Widya MKM)
Sumber: