Koferensi ASEAN Heritage Parks, Wamen LHK Upayakan Perkuat Tata Kelola Ekosistem

Koferensi ASEAN Heritage Parks, Wamen LHK Upayakan Perkuat Tata Kelola Ekosistem

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong usai menghadiri Konferensi AHP ke-7 di Novotel, Bogor, Selasa (1/11).- (Yudha Prananda / Jabar Ekspres)-

BOGOR - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong Saat membuka Konferensi ASEAN Heritage Parks (AHP) ke-7 menyebutkan harapan besarnya kepada program yang tersemat di ASEAN Heritage Parks (AHP).

Salah satu program tersebut adalah adanya upaya untuk memperkuat tata kelola ekosistem melalui gerakan global.

Konferensi ASEAN Heritage Parks (AHP) ke-7 digelar di Novotel, Bogor pada Selasa, 1 November 2022.

Konferensi ASEAN Heritage Parks (AHP) yang berlangsung dari tanggal 31 Oktober-3 November 2022 itu dihadiri lebih dari 300 peserta yang terdiri dari AWGNCB, AHP Manajer, ACB, anggota negara ASEAN, mitra organisasi AHP dan masyarakat lokal hingga kelompok anak muda.

Program AHP merupakan salah satu program percontohan dari ASEAN yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengelola kawasan yang kaya dengan keanekaragaman hayati.

Dengan pengelolaan secara efektif dan juga mempromosikan kerja sama yang lebih besar di antara negara-negara Anggota ASEAN (AMS), dalam melestarikan dan mengelola kawasan lindung.

Saat ini, tercatat sudah ada 51 AHP di negara ASEAN yang terdiri dari 33 kawasan terestrial, 9 kawasan laut, dan 9 kawasan lahan basah.

Dia menjelaskan, Indonesia memiliki 7 Taman Nasional yang dideklarasikan menjadi ASEAN Heritage Parks, yaitu Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat, Taman Nasional Way Kambas, Taman Nasional Kepulauan Seribu, Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung, Taman Nasional Wakatobi, dan Taman Nasional Lorentz.

"Kami berharap konferensi ini akan memperluas peran AHP dalam perlindungan ekosistem dan pemulihan pandemi melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam merencanakan dan menerapkan pengelolaan ekosistem, strategi restorasi, dan membangun ketahanan," ungkap Alue Dohong.

Tutupan hutan di Indonesia kurang lebih 95 juta hektare atau sekitar 51% dari total luas daratan 187 juta hektare.

Kawasan berhutan sebesar itu tentunya merupakan cadangan karbon sekaligus modal utama dalam perlindungan lingkungan dan iklim.

Saat ini terdapat 568 kawasan dilindungi termasuk 55 Taman Nasional di Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, mulai dari perwakilan ekosistem terumbu karang di perairan laut hingga hutan alpine pada ketinggian lebih dari 3.000 meter di atas permukaan laut.

Beberapa di antaranya diakui sebagai International Recognition seperti World Heritage Site (7 unit), Biosphere Reserve (64 unit), Ramsar Site (7 unit), ASEAN Heritage Park (7 unit), dan Global Geopark (4 unit).

Pengakuan tersebut, kata dia, merupakan bukti pentingnya kawasan hutan dan laut serta keanekaragaman hayati Indonesia bagi kepentingan regional dan internasional.

Sumber: