SMK Perkasa dari Yayasan Pendidikan Yudhistira Sumedang Tahan Ijazah Alumni

SMK Perkasa dari Yayasan Pendidikan Yudhistira Sumedang Tahan Ijazah Alumni

Lingkungan SMK Perkasa dari Yayasan Pendidikan Yudhistira di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang.-(Foto: Yanuar Baswata/Jabar Ekspres)-

SUMEDANG, RadarJabar - Tahan ijazah alumni, SMK Perkasa dari Yayasan Pendidikan Yudhistira mengaku lakukan hal itu karena ada tunggakan yang belum lunas.

Perwakilan Yayasan Pendidikan Yudhistira yang membawahi TK Aisyah, SMP Yudhistira dan SMK Perkasa, Andriansyah  membenarkan, adanya ijazah yang masih ditahan pihak sekolah.

"Karena (yang bersangkutan) belum menyelesaikan administrasi," kata Andriansyah pada Kamis, 25 Agustus 2022.

Dia menyampaikan, terkait pengambilan ijazah pihak yayasan siap memberikan kebijakan, termasuk bagi yang belum menyelesaikan tunggakan.

"Pihak yayasan memberikan keleluasaan bagi orang tua siswa untuk datang ke sekolah agar persoalan ijazah bisa dibicarakan dengan baik," ujarnya.

Menurutnya, pihak yayasan menegaskan, selalu terbuka dan menunggu itikad baik orang tua datang ke sekolah terkait masalah administrasi.

Akan tetapi, untuk sementara ini Andriansyah menerangkan, ijazah yang belum diambil karena masih ada tunggakan dan belum ada itikad baik, maka tetap akan ditahan.

"Bagi yang belum sanggup membayar tunggakan pihak sekolah atau yayasan dengan berat hati belum bisa meyerahkan ijazah," tegasnya.

Andriansyah menjelaskan, kebijakan tersebut adalah meringankan tunggakan orangtua siswa dengan mencicil biaya administrasi.

"Bahkan selama ini sekolah itu walaupun siswa belum membayar biaya bulanan, pihak sekolah tidak memberikan teguran," jelasnya.

Maka dari itu, dikatakan Andriansyah, bagi alumni yang masih tertahan ijazahnya oleh pihak sekolah, bisa mencicilnya terlebih dahulu sampai lunas baru bisa membawa ijazah.

Sementara itu, Dadan Firmansyah (19) warga Desa Sindanggalih, Kecamatan Cimanggung merupakan salah satu lulusan SMK Perkasa angkatan 2020 lalu mengaku, belum mendapatkan haknya.

"Saya merasa sedih enggak bisa membantu meringankan beban kedua orang tua, karena ijazah SMA masih ditahan sama sekolah," papar Dadan.

Dia menyampaikan, sempat melamar pekerjaan ke beberapa perusahaan, namun Dadan terkendala di pemberkasan kelengkapan ijazah asli.

Sumber: Jabar Ekspres